Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Erupsi efusif di Gunung Merapi masih terus terjadi. Tercatat dari Rabu (20/1) malam hingga Kamis (21/1), terjadi 4 awan panas guguran di gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan, pada laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 20 Januari pukul 18.00-24.00 WIB, tercatat 3 kali awan panas guguran.
"Awan panas guguran 3 kali jarak luncur maksimum 1.500 meter arah Barat Daya," kata Hanik dalam keterangannya, Kamis (21/1).
Selanjutnya pada laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 21 Januari pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat ada satu kali awan panas guguran.
"Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 meter mengarah ke Barat Daya," jelasnya.
Kemudian secara visual pada pengamatan periode tersebut juga teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal di atas puncak kawah Merapi
ADVERTISEMENT
"Tinggi (asap kawah) 300 meter di atas puncak kawah," katanya.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya. Yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dari puncak Merapi
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.