Gunung Merapi Kembali Erupsi: Warga Mulai Mengungsi; Hujan Abu Lebat

12 Maret 2023 8:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (11/3) siang. Sejumlah warga yang ada di sekitar lokasi, termasuk yang ada di wilayah Turgo, Kecamatan Pakem, mulai turun dan mengungsi.
ADVERTISEMENT
Para warga mengungsi di daerah SD Sanjaya Tritis. Sementara warga lainnya di Turi, Tunggularum, bersiaga agar bisa segera mengevakuasi diri jika dibutuhkan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menyebut para relawan, TRC BPBD, hingga petugas kepolisian sudah bersiaga di zona radius 9 kilometer dari puncak Merapi. Bambang juga memastikan seluruh penambang di lereng Merapi sudah turun.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri, menyebut seluruh jip wisata di kawasan Merapi sudah berhenti beroperasi sementara. Jip-jip tersebut kini dialihkan untuk membantu petugas.
"Wisatawan aman. Kita semua ikut ambil bagian [terkait] kondisi Merapi saat ini," ungkap Dardiri.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (27/10/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkapkan bahwa erupsi Merapi kali ini tidak akan meletus seperti dulu. Menurutnya, erupsi ini untuk memperbaiki kerusakan di lereng karena tambang ilegal.
ADVERTISEMENT
"Merapi itu ya erupsi begitu aja, nggak akan meletus seperti dulu. Yang penting ngebaki sing (memenuhi yang) rusak, sing ditambang, itu aja," ujarnya, Sabtu (11/3/2023).
Keberadaan tambang ilegal di lereng membuat Gunung Merapi jadi 'berlubang'. Sehingga Gunung Merapi menutupinya dengan memuntahkan awan panas.
"Nanti kalau yang berlubang sudah tertutup kan akan berhenti dengan sendirinya," ujarnya.

Abu Merapi Sampai ke Wonosobo dan Magelang

Sejumlah kendaraan melintas di jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
Kepala BPPTKG, Agus Budi, mengatakan arah angin erupsi mengarah ke barat laut-utara. Abu erupsi terbawa angin bahkan hingga ke Kabupaten Wonosobo.
"Abu itu tersebar sampai ke wilayah Wonosobo. Sehingga kira-kira jaraknya 33 kilometer. Jauhnya sebaran abu tidak berarti erupsinya sangat besar, karena ini tergantung kekuatan angin juga," katanya.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto mengatakan, dampak hujan abu terparah akan terasa di Magelang, Jawa Tengah.
"Berhembus kencang di barat laut membawa debu yang banyak ke Magelang. Gelap tersapu oleh angin," ucapnya.
Kondisi hujan abu itu juga viral di media sosial. Dalam sebuah video, terlihat salah satu daerah di Dukun, Magelang, tiba-tiba gelap karena diguyur hujan abu.
"Terpantau langsung koyo jam 8 bengi lur. Langsung peteng ndedet (gelap gulita). (wilayah) Njombong, Paten, Kecamatan Dukun," sebut seseorang dalam video tersebut seperti dilihat dari akun @merapi_uncover.
Dalam rekaman visual BPPTKG, gunung Merapi teramati dengan jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
ADVERTISEMENT
Di samping itu juga teramati 1 kali guyuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
Warga melindungi diri dari abu menggunakan kardus saat melintas di jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
BPPTKG juga mengamati status kegempaan meliputi jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik. Berikutnya hybrid/fase banyak 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7.4 detik. Berikutnya untuk rekaman vulkanik dalam berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-11.2 detik.
Lebih lanjut, BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.