Gunung Raung Alami Peningkatan Status, dari Normal Jadi Waspada

19 Desember 2023 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Raung terlihat dari Desa Gunung Malang, Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022). Foto: ANTARA FOTO/Seno
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Raung terlihat dari Desa Gunung Malang, Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022). Foto: ANTARA FOTO/Seno
ADVERTISEMENT
Gunung Raung, Jawa Timur, mengalami peningkatan status vulkanik pada Selasa (19/12). Status Gunung Raung yang semula Level I atau normal menjadi Level II atau waspada.
ADVERTISEMENT
"Iya, hari ini dinaikan statusnya ke waspada karena ada peningkatan gempa embusan dan peningkatan asap kawah," ujar Ketua Tim Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki kepada kumparan, Selasa (19/12).
Dalam sepekan terakhir, Gunung Raung mengeluarkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal. Tinggi awan sekitar 50-1.000 meter dari puncak bersamaan dengan aktivitas kegempaan.
"Pada tanggal 18 Desember 2023 terjadi peningkatan embusan asap kawah dan mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak," katanya.
"Jenis dan jumlah gempa yang terekam selama 1-18 Desember 2023 (18 hari) adalah: 168 kali gempa hembusan, 8 kali gempa tektonik lokal, 75 kali gempa tektonik jauh, dan tremor menerus dengan amplitudo 0.5-6 mm, dominan 1 mm," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Basuki menerangkan, pada Senin (18/12), aktivitas kegempaan menunjukkan terjadi peningkatan gempa embusan yang signifikan yang mencapai 58 kali kejadian.
Gempa embusan merupakan gempa permukaan akibat pelepasan gas yang berasal dari lubang tembusan gas pada kubah lava yang terletak di lantai kawah.
"Selama Desember 2023 tidak terekam adanya Gempa Vulkanik Dalam, menunjukkan saat ini aktivitas fluida (gas, cairan, padatan batuan) berada pada kedalaman relatif dangkal dengan sistem terbuka, didukung dengan terekamnya getaran tremor menerus selama periode ini," terangnya.
Ia mengimbau agar dalam tingkat aktivitas Level II (waspada) ini masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
"Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Raung, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya," tandasnya.
ADVERTISEMENT