Gunung Semeru Letuskan Abu Setinggi 700 Meter, Tak Ganggu Aktivitas Penerbangan

22 September 2023 13:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PVMBG merekam aktivitas erupsi yang terjadi di Gunung Semeru, Provinsi Jawa Timur, Jumat (22/9/2023). Foto: PVMBG/HO/Antara
zoom-in-whitePerbesar
PVMBG merekam aktivitas erupsi yang terjadi di Gunung Semeru, Provinsi Jawa Timur, Jumat (22/9/2023). Foto: PVMBG/HO/Antara
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur pada Jumat (22/9) dengan tinggi kolom abu sekitar 700 meter.
ADVERTISEMENT
Letusan tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya.
"Sampai dengan saat ini penerbangan normal. Keterlambatan karena dampak Gunung Semeru tidak ada," ucap Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda, Heri T. Wibowo saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Ketua Tim Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki mengatakan, telah terjadi 13 kali gempa letusan dalam enam jam terakhir.
"Letusan Gunung Semeru merupakan karakteristik keseharian Gunung Semeru. Laporan terakhir per 6 jam saja terjadi 13 kali gempa letusan," ujar Basuki kepada kumparan, Jumat (22/9).
Basuki menyampaikan, material letusan Gunung Semeru ini keluar dan jatuh di sekitar kawah.
"Material berat dari letusan umumnya jatuh di sekitar kawah, abu vulkanik dapat tersebar sesuai kecepatan dan arah angin," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Basuki mengungkapkan, letusan saat ini berpotensi keluarkanawan panas guguran (APG) yang bisa mengalir ke bawah.
"Potensi bahaya yang dikhawatirkan saat ini adalah terjadinya awan panas yang dapat terjadi baik berupa awan panas letusan maupun awan panas guguran," ungkapnya.
Saat ini, Gunung Semeru berada pada status level III atau siaga. Namun, pihak PVMBG mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari pusat erupsi.
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Serta, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tandasnya.