Guru Besar UGM Dikirimi Pesan Cacian Usai Aksi 'Kampus Menggugat'

18 Maret 2024 17:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Dosen Psikologi UGM Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D (dok UGM) Foto: Dok. UGM
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Psikologi UGM Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D (dok UGM) Foto: Dok. UGM
ADVERTISEMENT
Guru Besar Psikologi UGM Prof Koentjoro mendapat WA cacian usai terlibat aksi 'Kampus Menggugat' di Balairung UGM yang digelar pada Selasa (12/3).
ADVERTISEMENT
Sekretaris UGM Andi Sandi mengatakan sejauh ini hanya Prof Koentjoro yang mendapat pesan cacian.
"Kelihatannya cuma Prof Koentjoro, saya tanya ke beberapa apa namanya, guru besar, dosen yang hadir dalam Kampus Memanggil itu enggak ada. Enggak ada seperti itu, jadi cuma Prof Koen, dan saya juga konfirmasi ke beberapa orang," kata Andi Sandi melalui sambungan telepon, Senin (18/3).
Andi mengatakan apa yang disampaikan Prof Koentjoro di aksi kemarin juga seperti pada umumnya orator lain. Menurut Andi itu adalah hak setiap insan akademisi untuk bersuara.
"Jadi prinsipnya kalau kami itu hal yang lumrah di dunia akademik dan itu dilakukan juga oleh teman-teman civitas academica," katanya.
Soal cacian ini, Andi mengatakan siapa pun bagian dari civitas academica dan tenaga kependidikan UGM maka akan dilindungi.
ADVERTISEMENT
"UGM punya kewajiban untuk melindungi. Jadi sepanjang itu dalam konteks koridor akademik dan kerja-kerja pendidikan tinggi ya kita siap untuk melindungi teman-teman itu," katanya.
Soal aksi Kampus Menggugat kemarin, Andi mengatakan para rekan-rekan akademisi dan alumni UGM menyampaikan kegundahan mereka.
Civitas academica UGM berkumpul di Balairung UGM, Selasa (12/3), melalui gerakan moral Kampus Menggugat mereka mengajak akademisi dan masyarakat sipil bersama-sama mengembalikan etika dan konsitusi yang terkoyak. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Kalau kami sepanjang itu (cacian) mengganggu, kita akan melindungi. Suara-suara dari teman-teman itu adalah suara-suara dari setiap akademisi yang merupakan bagian dari UGM. Oleh karena itu jadi proses ini, ini adalah bentuk kami melindungi teman-teman dalam aspek kebebasan mereka untuk menyampaikan pendapat. Apalagi dari akademisi, dan koridornya pun dalam koridor akademik," pungkasnya.

Pesan cacian di WA

Sementara itu, Prof Koentjoro mendapatkan cacian itu pada Sabtu (16/3) pukul 06.45 WIB. Dalam pesan WA itu, Prof Koentjoro dituding mendukung salah satu paslon.
ADVERTISEMENT
"Intinya (caciannya) 'orang tua nggak tahu diri, curang, curang, curang', saya dianggap pro 3 mau cari jabatan 'ingat janggutmu sudah tua'" kata Prof Koentjoro mengungkap isi cacian yang diterimanya kepada wartawan Minggu (17/3).
Lanjutnya, pengirim pesan tersebut sempat diancam balik akan dilaporkan tetapi hanya diam.
"Yang bersangkutan membuli saya di atas nomor HP-nya ada logo KPK karena jelas nggak ada kaitannya dengan KPK, maka saya ancam balik saya laporkan, dia diam. Saya dibantu teman dari Polda terlacak dari Batam," bebernya.