Guru Besar UI soal Polusi di DKI Makin Parah: Harus Ada Data Per Kecamatan

24 Agustus 2023 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Tjandra Yogaaditama, Guru Besar UI. Foto: Dok. Pribadi/Tjandra Yogaaditama
zoom-in-whitePerbesar
Prof Tjandra Yogaaditama, Guru Besar UI. Foto: Dok. Pribadi/Tjandra Yogaaditama
ADVERTISEMENT
Polusi udara terus berkecamuk di Jakarta dan sekitarnya. Dampak pada kesehatan sudah tampak dengan meningkatnya kasus penyakit pernapasan.
ADVERTISEMENT
"Penanganan yang paling tepat tentunya adalah mengidentifikasi faktor penyebab dan segera mengatasinya. Apa pun dan bagaimana pun caranya yang jelas harus segera ada tindakan berdampak nyata tanpa perlu terlalu mengorbankan masyarakat," kata Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Kamis (24/8).
Maka masyarakat Jakarta dan sekitarnya sudah "terpaksa" menghirup udara kotor penuh polutan. Oleh karena itu, selain di hulu maka perlu ada pelayanan di hilirnya, tentang kesehatan masyarakat.
Karena di Jakarta dan sekitarnya tersedia jaringan Puskesmas yang lengkap maka Prof Tjandra mengusulkan 7 langkah untuk dilaksanakan di Puskesmas.
Hal ini dei menilai detail soal kualitas udara di sekitar puskesmas. Akan ada data polusi per kecamatan dan per kelurahan.
ADVERTISEMENT
Pertama, Sanitary kit yang ada di Puskesmas agar diaktifkan utk menilai kualitas udara setempat. Jadi akan ada data polusi per Kecamatan dan bahkan per Kelurahan, walaupun mungkin ada kualitas udaranya tidaklah lengkap sempurna.
Foto kondisi polusi udara Jakarta pada pukul 10:45 WIB pada Jumat (18/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"PAL (practical approach on lung health) yang di gagas WHO (saya ikut memulainya di Kyrgystan sekitar 10 tahun yang lalu) diaktifkan kembali, karena akan amat berperan dalam deteksi, evaluasi dan tindakan kesehatan paru di lapangan.
:Saya kira Puskesmas di Jakarta dan sekitarnya sudah mengenal TAL, tinggal mengaktifkannya saja.
Surveilan keluhan respirasi dan lain-lain, baik dalam gedung Puskesmas, di lapangan wilayah kerjanya, maupun oleh kader. Hal ini perlu terus dijaga
ADVERTISEMENT
"Dan ada tindak lanjut segera kalau memang data menunjukkan trend peningkatan. Di media sosial sekarang bahkan beredar tentang kemungkinan dampak polusi pada saluran cerna, atau mata, atau kulit dll," kata dia.
"Baik tentang berbagai kemungkinan dampau kesehatan maupun akses informasi polutan setempat, bila mungkin."
5. Untuk pasien-pasien penyakit kronik yang biasanya ditangani Puskesmas maka mereka diberi perhatian khusus.
"Kalau mungkin dikontak untuk tanya keadaannya, telemedisin, atau diminta datang ke Puskesmas, atau dilakukan kunjungan rumah."
6. Bila ada peningkatan kasus ISPA Puskesmas memberi pengobatan yang baik.
Bila perlu dilakukan rujukan ke RSUD DKI Jakarta atau RS lainnya di wilayah kita ini.
ADVERTISEMENT
Ke tujuh, akan baik kalau di semua Puskemas di Jakarta dan sekitarnya dibuat semacam "Pojok Polusi", yang dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang berbagai aspek polusi udara di wilayahnya.