Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Guru Indra Kenz, Fakar Suhartami, Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
2 November 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Pengadilan Negeri Medan menggelar sidang vonis kasus investasi bodong Binomo yang melibatkan guru Indra Kenz, Fakar Suhartami atau Fakarich, Rabu (2/11). Fakar dijatuhi vonis 10 tahun penjara. Vonis tersebut lebih berat dari tuntutan jaksa 8 tahun.
ADVERTISEMENT
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Fakar Suhartami dengan pidana 10 tahun penjara, denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan penjara," kata hakim ketua Marliyus.
Fakar dinilai terbukti bersalah telah menyebarkan berita bohong dan menyesatkan masyarakat dengan perjudian online. Terdakwa terbukti membuat keuntungan sendiri dengan cara terselubung.
"Terdakwa dengan sengaja membuat berita bohong dan menyesatkan menyebabkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, mengambil keuntungan dan patut diduga hasil tindak pidana," sebut hakim.
Majelis hakim juga menyatakan perbuatan terdakwa melanggar Pasal 45A ayat 1 Jo Pasal 28 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 5 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
ADVERTISEMENT
"Terdakwa telah menggunakan media sosial untuk memasarkan dan mengajak orang agar ikut dalam investasi bodong sehingga mengakibatkan banyak korban yang mengalami kerugian," katanya.
Usai membacakan vonis, majelis hakim memberi kesempatan kepada terdakwa menanggapi putusan tersebut. Atas putusan itu kuasa hukum terdakwa menyatakan banding.
Lebih Berat 2 Tahun dari Tuntutan Jaksa
Sebelumnya dalam sidang tuntutan Kamis (6/10), Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Fakar dengan hukuman 8 tahun penjara.
JPU menilai perbuatan terdakwa terbukti melanggar Pasal 45A Ayat (1) juncto Pasal 28 Ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Lalu Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
ADVERTISEMENT
"Meminta agar majelis hakim yang menangani perkara ini menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich dengan pidana penjara selama 8 tahun,”ujar JPU Chandra Naibaho saat sidang.
Selain pidana, Fakar juga dituntut membayar denda sebesar Rp 1 miliar subsider 1 tahun penjara.
"Perbuatan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang merugikan konsumen," ujar Chandra.
Kasus Bermula Tahun 2019
Berdasarkan SIPP PN Medan, kasus yang menjerat Fakar bermula di awal 2019. Saat itu saksi, Brian Edgar Nababan selaku customer support Binomo, sebuah perusahaan Rusia dari 404 Group, menghubungi Fakar.
Dia menawari Fakar untuk membuat konten video mempromosikan Binomo. Bayarannya berkisar Rp 20 sampai Rp 30 juta.
ADVERTISEMENT
“Setelah terdakwa menerima tawaran tersebut, selanjutnya terdakwa membuat konten video untuk mempromosikan Binomo tersebut di Hotel Adi Mulia Kota Medan," ujar jaksa.
Setelah membuat konten video, Fakar menerima pembayaran Rp 25 juta.
"Selain itu, terdakwa juga membuat konten video Binomo lainnya yang diunggah di media sosial youtube, instagram/instagram story dan website http://fakartrading.com. Sehingga membuat orang menjadi tertarik untuk bermain Binomo dan belajar mengikuti kursus trading Binomo yang diajarkan terdakwa,” kata Jaksa.
Demi mempermudah mencari calon korban, Fakar mendaftar sebagai afiliator di Binomo. Jadi setiap orang yang mau mengikuti kelas Fakar trading Binomo milik terdakwa, mereka terlebih dahulu diwajibkan membayar sejumlah uang.
“Selanjutnya, orang yang telah terdaftar dalam kelas kursus pakar trading Binomo tersebut, dimintai nomor handphonenya masing-masing untuk dimasukkan ke dalam grup Telegram yang dikelola terdakwa," ujar jaksa.
ADVERTISEMENT
Motif Fakar membuat grup trading guna memotivasi dan memberikan tutorial kepada anggota grup supaya berhasil menebak nilai yang terdapat di dalam permainan Binomo.
Namun meski sudah mengikuti pelatihan trading dari Fakar, para peserta lebih banyak mengalami kekalahan dalam bermain Binomo.
Menurut JPU, saat beraksi, terdakwa juga mengirimkan konten video maupun audio ke grup telegram Pakar Trading Binomo. Isi konten tersebut seputar tips dan motivasi menang trading Binomo.
"Pemain yang ingin bermain Binomo tersebut harus mendepositokan sejumlah uang minimal Rp 140.000," kata JPU.
Adapun cara bermain Binomo, para pemain dihadapkan 2 pilihan, kemudian diminta menebak harga suatu instrumen keuangan. Bila tebakan pemain benar, dia akan memperoleh keuntungan.
"Apabila tebakannya benar, akan mendapatkan keuntungan yang besarnya tidak sampai 100% dari jumlah uang pasangan yang dipasang. Namun apabila tebakannya salah, maka pemain akan menderita kerugian sebesar 100% dari jumlah uang pasangan," ujar Jaksa.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, kata jaksa, terdakwa memanfaatkan rendahnya tingkat literasi keuangan dan trading masyarakat. Terdakwa lalu memberikan harapan palsu kepada para pemain untuk menjadi kaya secara instan melalui trading.
"Sehingga pemain tanpa sadar mempertaruhkan uangnya secara untung-untungan pada permainan Binomo," ujar JPU.
Sementara sebagai seorang afiliator, terdakwa selalu mendapatkan keuntungan baik saat membernya mengalami kerugian maupun kemenangan.
Misalnya terdakwa sebagai afiliator Binomo pernah melakukan withdrawal periode September 2020-Desember 2021. Dia mendapat keuntungan kurang lebih sejumlah Rp 80 juta.
Lebih lanjut, mekanisme dalam Binomo juga tidak termasuk dalam kegiatan usaha di bidang Perdagangan Berjangka dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kementerian Perdagangan (BAPPEBTI).
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil pengawasan, pengamatan dan analisis yang dilakukan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Binary Option termasuk Binomo, merupakan penawaran investasi berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi serta tidak terdapat izin usaha," pungkas jaksa.