Guru Pencak Silat SMP di Pandeglang Perkosa 2 Murid Perempuan

31 Desember 2021 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pemerkosaan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemerkosaan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang guru pencak silat di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang, Banten, berinisial ANS (48) diringkus polisi. Musababnya, dia tega memperkosa dua murid perempuannya.
ADVERTISEMENT
Kedua murid perempuan itu masih berusia 13 tahun. Mereka diperkosa oleh ANS yang berstatus sebagai honorer di tempat berbeda. Satu anak diperkosa di salah satu gua, sedangkan satunya lagi diperkosa di rumah neneknya.
"Betul telah terjadi pemerkosaan kepada dua murid SMP di Pandeglang dan kami telah mengamankan pelaku," kata Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Fajar Maulidi, Jumat (31/12).
Fajar menjelaskan, peristiwa yang dialami salah satu korban terjadi pada Jumat (10/12). Saat itu korban yang akan mengikuti perlombaan pencak silat diajak ziarah ke sebuah makam di belakang pom bensin di wilayah Kecamatan Saketi.
Seperti biasanya pelaku mengajak korban untuk berdoa dan membakar menyan di lokasi tersebut. Pelaku yang memiliki niat cabul pun mengiming-imingi korban dengan cara akan memasukkan ilmu sebelum mengikuti perlombaan.
ADVERTISEMENT
"Korban yang akan diberikan ilmu diminta membuka kancing baju, kemudian pelaku meraba payudara korban. Setelah itu korban dibawa ke dalam gua dan terjadilah pemerkosaan di sana," jelas Fajar.
Setelah itu, pelaku kembali berulah dengan memperkosa korban lainnya di rumah neneknya. Saat itu, ANS yang bertamu melihat korban berada di dalam kamar. Pada saat itu nenek korban lagi tertidur.
Di rumah neneknya itu tidak ada siapa-siapa lagi selain korban. Pelaku menggunakan kesempatan itu untuk memperkosa korban.
Kemudian pelaku menawari korban yang juga akan mengikuti perlombaan silat memasukkan ilmu ke dalam tubuhnya hingga korban dipaksa untuk melakukan perbuatan intim.
"Kepada kedua korban, pelaku meminta agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun dengan ancaman badan korban pasti hancur bila bercerita," kata Fajar.
ADVERTISEMENT