Guru SD-SMP di Cimahi yang Positif Corona Bertambah Jadi 16 Orang

8 September 2020 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Guru tingkat SD dan SMP di Cimahi, Jawa Barat, yang dinyatakan positif corona bertambah 3 orang. Sehingga kini jumlahnya total menjadi 16 orang.
ADVERTISEMENT
Hasil tersebut diperoleh melalui tes swab PCR terhadap para guru yang dilakukan menjelang kembali dibukanya sekolah tatap muka di Cimahi.
"Jadi, dengan yang sebelumnya (ditambahkan) ada 16 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Cimahi, Pratiwi, ketika dikonfirmasi, Selasa (8/9).
Pratiwi menyatakan seluruh guru yang positif corona berstatus sebagai Aparatur Sipil Negeri (ASN). Mereka tengah menjalani isolasi secara mandiri maupun di rumah sakit.
"16 orang tersebut rata-rata diisolasi di rumah tapi yang gejala ringan jadi isolasinya di rumah sakit," ucapnya.
Guru memberikan pengarahan kepada murid pada hari pertama masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Iggoy El Fitra/Antarafoto
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, sebelumnya menyatakan 3 syarat yang harus dipenuhi pemda yang ingin menggelar sekolah tatap muka. Pertama sekolah harus berada di zona hijau dalam level kecamatan, menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, hingga melakukan tes terhadap para guru.
ADVERTISEMENT
Emil -demikian ia disapa- mengatakan terdapat sekolah di wilayah Majalengka dan Cimahi yang batal dibuka lantaran tidak memenuhi salah satu syarat tersebut. Seperti di Cimahi yang batal menggelar sekolah tatap muka karena ada guru yang terinfeksi di corona.
"Contoh Cimahi melaporkan dari 3 ribu yang akan dites baru 200-an sekian dites sudah ada 13 guru yang terpapar positif. Maka rencana Cimahi di zona hijaunya itu kita batalkan," kata Emil.