Gus Hilmy Sebut Kiai dan Pesantren di DIY Belum Jadi Prioritas Vaksinasi Corona

25 Maret 2021 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi meninjau vaksinasi massal ulama, tokoh lintas agama dan santri di Semarang, 10 Maret 2021. Foto: Youtube/@Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi meninjau vaksinasi massal ulama, tokoh lintas agama dan santri di Semarang, 10 Maret 2021. Foto: Youtube/@Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vaksinasi corona massal tengah berlangsung di seluruh Indonesia. Dalam periode Februari-Maret 2021, pelayan publik dan kelompok lanjut usia (lansia) menjadi target sasaran.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Bantul Hilmy Muhammad (Gus Hilmy) menilai, khusus kalangan kiai dan pesantren di Yogyakarta belum menjadi prioritas vaksinasi.
Ia mengatakan, pendataan untuk proses vaksinasi telah dilakukan awal 2021 dari kalangan pesantren. “Namun hingga saat ini belum ada komunikasi atau undangan dari Dinkes,” ujar Gus Hilmy dalam keterangannya yang diterima kumparan, Kamis (25/3).
Gus Hilmy mengaku telah berkoordinasi terkait terkait vaksinasi untuk kalangan kiai dan pesantren. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada langkah konkret.
“Apakah kiai dan pesantren tidak dianggap penting di Yogyakarta ini?Prioritas vaksinasi untuk mengangkat kembali citra Yogyakarta sebagai kota wisata dan kota budaya, tidak boleh menafikan citranya sebagai kota pendidikan. Menyasar seniman, pedagang, pelaku wisata, tidak boleh menafikan lembaga-lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya ada kiai dan pesantren,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Gus Hilmy mengatakan prioritas sasaran vaksinasi telah dijelaskan pada Bab III Pasal 8 PMK Nomor 84/2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19. Dalam Permenkes tersebut salah satu prioritas penerima vaksin adalah tokoh masyarakat/agama.
Menurutnya, vaksinasi untuk kiai sanga mendesak sebab sudah ada 400 ulama yang meninggal karena corona.
“Tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda vaksinasi untuk para kiai, baik di tingkat provinsi, kota maupun kabupaten se-DIY,” ujar Wakil Rais Syuriah PWNU DIY ini.