Gus Miftah Sebut Gibran Minta untuk Ditemani, Apa Artinya?

26 Maret 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres Gibran Rakabuming Raka bertemu Gus Miftah di Ponpes Ora Aji di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Selasa (26/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Gibran Rakabuming Raka bertemu Gus Miftah di Ponpes Ora Aji di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Selasa (26/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka berkunjung Ponpes Ora Aji asuhan Gus Miftah di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Selasa (26/3).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, kata Gus Miftah, Gibran minta untuk ditemani ke depannya.
"Minta beliau (Gibran) ditemani ke depannya. Didoakan, dikancani (ditemani), jangan ditinggalkan, ya itu saja," Gus Miftah ditemui di ponpesnya, Selasa (26/3).
Gus Miftah mengatakan maksud diminta menemani ini bukan berarti dirinya masuk kabinet.
"Enggak. Memang kita teman lama. Enggak ada kabinet," katanya.
"Saya di mana-mana ketika (ditanya) ingin jadi apa Gus? Enggak ingin jadi apa-apa. Dengan posisi sekarang saja saya dekat dengan Mas Prabowo dekat dengan Mas Gibran itu bagi saya lebih dari cukup," katanya.
Pengasuh Ponpes Ora Aji, Gus Miftah, Selasa (26/3). Dok: Panji/kumparan
Lanjutnya dengan dirinya dekat dengan Prabowo dan Gibran, ketika ada aspirasi masyarakat bisa dilaksanakan langsung.
"Demikian juga kalau ada program dari pemerintah, bisa kita sampaikan kepada masyarakat secara langsung begitu," bebernya.
ADVERTISEMENT
Soal diminta untuk menemani ini, Gus Miftah mengatakan dia hanya berharap ketika membawa aspirasi masyarakat bisa diterima istana dengan baik.
"Saya cuma bilang yang penting saya bisa silaturahmi ke istana untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, diterima dengan baik. Itu bagi saya lebih baik itu. Jadi bukan dalam rangka menemani di kabinet itu enggak, enggak ada, sama sekali enggak ada," ujarnya.