Gus Miftah Sudah Sebut Gibran Cawapres Juni 2023: Jokowi Kaget dan Tolak

7 Januari 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Miftah saat diwawancara di program Info A1 kumparan.
 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gus Miftah saat diwawancara di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Dai kondang, Gus Miftah, berbicara jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto. Katanya, ayah Gibran, Presiden Jokowi, sempat menolak.
ADVERTISEMENT
"Orang lain belum ngomong Gibran wapres, saya sudah ngomong wapres," kata Gus Miftah dalam program Info A1 kumparan, dikutip Minggu (7/1).
Awalnya, menurut Gus Miftah, calon kuat pendamping Prabowo adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Namun, ia pun memberikan pendapatnya, bahwa Erick kurang diterima di Jawa Timur.
"Problemnya adalah waktu itu Pak Jokowi menghadapi Mas Erick Thohir untuk menjadi cawapres Mas Prabowo. Kenapa kemudian harus mencari alternatif selain Mas Erick. Karena saya melihat penolakan Mas Erick ini terutama di kalangan NU di Jawa Timur ini besar," kata dia.
Lalu, Gus Miftah diajak berdiskusi. Ia pun langsung menyebut nama Gibran.
"(Kata Pak Jokowi) Kalau seandainya bukan Mas Erick Thohir, siapa menurut Gus Miftah? Saya langsung bilang, Mas Gibran, Pak. Pak Jokowi langsung begini (ekspresi kaget bangkit dari kursi), jangan Gus, jangan. Saya enggak mau kalau Mas Gibran," ujar Gus Miftah meniru Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Lalu beliau tanya lagi, kalau bukan Mas Erick, bukan Mas Gibran siapa? Saya jawab Khofifah Indar Parawansa."
Gus Miftah menyebut, bila Prabowo memilih Erick, perjalanannya untuk menang di 2024 berat. Sebab, secara kultural, Ketua Umum PSSI itu kurang diterima kalangan NU Jatim.
"Jadi urutannya begitu, yang diajukan Mas Erick saat itu, ketika ditanya kendalanya apa saya jawab secara kultural Mas Erick belum bisa diterima, terutama di Jatim. Alasannya adalah adanya jarak antara PWNU Jatim dan PBNU," urainya.
"Sementara Mas Erick itu dibranding sebagai orang PBNU, sementara ada hubungan yang tidak harmonis antara PBNU dengan PWNU. Dan ini berat," sambung dia.
"Mas Erick itu di NU dianggap elitis, sementara di waktu yang sama ada problem yang saya enggak tahu apa antara PWNU Jatim dan PBNU," tegas Gus Miftah.
Gus Miftah bersama cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka saat debat perdana capres di KPU, Selasa (12/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Menurut Gus Miftah, Jatim itu wilayah penting. Oleh karenanya Gibran adalah pilihan realistis.
ADVERTISEMENT
"Jatim itu penting untuk Mas Prabowo karena kita bicaranya menang, bukan sekadar maju. Kalau sekadar maju siapa pun bisa. Waktu itu saya mengajukan Mas Gibran, Pak Jokowi menolak," tutur dia.
Gus Miftah menyebut obrolan soal Gibran cawapres sudah dimunculkannya sejak Juni atau musim haji 2023.
"Saya sudah bilang Mas Gibran sejak sebelum musim haji. Makanya waktu itu ada puisi pantun saya yang viral kan. Beli gorengan dapatnya ramen, Eh ada Mas Gibran wakil presiden. Itu jauh hari muncul," tutupnya.