Gus Salam Sentil PBNU yang Goyang PKB, Dengungkan Muktamar Luar Biasa

15 Agustus 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris PWNU Jawa Timur, Prof Akh. Muzakki, MAg, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D dan Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib bersama jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.  Foto: Dok. Media Center PWNU Jatim
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris PWNU Jawa Timur, Prof Akh. Muzakki, MAg, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D dan Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib bersama jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Foto: Dok. Media Center PWNU Jatim
ADVERTISEMENT
Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengutarakan keresahannya melihat sikap elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belakangan ini. Terlebih soal perseteruan dengan PKB.
ADVERTISEMENT
Cucu pendiri NU itu pun memberikan sinyal bahwa cepat atau lambat, Muktamar Luar Biasa akan segera terjadi.
“MLB terhadap rezim PBNU sekarang ini adalah bom waktu atau bola salju yang menggelinding terus karena desakan arus besar, baik yang struktural maupun kultural, jika tidak ada introspeksi dari struktur PBNU,” kata Gus Salam dalam keterangan tertulis, Kamis (15/8).
Disebutkan ada 186 PCNU dan 8 PWNU yang mendesak untuk diadakan MLB. Terkait hal ini, Gus Salam pun tidak membantah.
Ia justru melihat desakan MLB itu sebagai bentuk kegundahan dan kegelisahan warga NU terhadap pemerintahan PBNU sekarang ini.
“Sejak awal, sepak terjang rezim PBNU sekarang ini sering dipenuhi konfrontasi dan kontroversi, padahal tugasnya adalah mendamaikan, menyejukkan, memberi nasihat, bukan seperti sekarang ini yang malah memperuncing, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai yang digariskan para pendiri NU,” tuturnya.
Ilustrasi Gedung PBNU. Foto: Zamachsyari/kumparan
Gus Salam juga menyinggung pembentukan tim khusus oleh PBNU untuk mengembalikan PKB sesuai khittah NU. Ia heran, mengapa PBNU ingin mengusik PKB.
ADVERTISEMENT
“Secara aturan negara, PKB itu orpol [organisasi politik] sedangkan PBNU itu ormas, memiliki tugas sendiri-sendiri dan entitas yang berbeda,” katanya.
“Semua pihak menilai PKB itu berkembang, meningkat, menjadi partai yang mandiri, solid, dan berhasil dengan perolehan suara yang fantastis, dan semua mengakui itu kecuali PBNU, ada apa?” tuturnya.
PBNU dan PKB memang tengah memanas dalam sebulan terakhir. Menjelang Muktamar PKB pelan depan, kedua kubu masih bersitegang.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengeklaim mendapat ‘mandat Tebuireng’ untuk memperbaiki PKB. Mandat ini katanya diberikan langsung oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dari Pondok Pesantren Tebuireng.