Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.83.0
Gus Yahya Bela Jokowi soal Food Estate Dikritik dan Dicap Gagal
29 Desember 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya membela program food estate yang dibangun Presiden Jokowi. Program food estate dicap gagal oleh sebagaian pihak.
ADVERTISEMENT
Terbaru, cawapres 03 Mahfud MD mengatakan, pendapat pribadi, food estate adalah proyek gagal.
Gus Yahya mengatakan, food estate adalah program baik dan harus diteruskan. Sebab program ini bertujuan untuk memproduksi makanan secara besar-besaran.
"Setuju membangun food estate yang dibangun Pak Jokowi, membangun industri produksi bahan makanan secara besar-besaran," kata Gus Yahya saat memberi sambutan di Halaqah Fikih Peradaban "Ijtihad Ulama Nahdlatul Ulama dalam Bidang Sosial-Politik" di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa Timur, Kamis (28/12).
"Selama ini orang kritik, dicoba beberapa kali gagal, kalau gagal menurut saya soal teknis kita perbaiki teknis, teknologi dan sebagainya bisa berhasil," tambah dia.
Eks jubir Gus Dur ini mengatakan, Indonesia harus mandiri dalam memproduksi pangan. Jangan sampai masalah perut, masih tergantung pada impor negara lain.
ADVERTISEMENT
"Kita harus memacu produksi pangan secara besar-besaran dalam negeri supaya kita mandiri secara pangan, tidak tergantung pada impor dari negara lain karena ini penting," kata Gus Yahya.
"Karena kalau makan tergantung orang, perut kita tergantung orang, itu pasti akalnya tergantung orang, maka perut ini harus kita penuhi sendiri jangan tergantung orang," tutup dia.
Sebelumnya Mahfud mengatakan, pendapat pribadi, food estate adalah proyek gagal.
"Food estate, saya kira semua orang punya kesan itu gagal, dan saya kira iya (gagal)," kata Mahfud ketika menyampaikan paparan dalam bedah visi misi di Universitas Ahmad Dahlan, Padang, Senin (18/12).
Menko Polhukam ini membeberkan mengapa dirinya menilai food estate proyek gagal.
"Kenapa? Karena kita sediakan lahan besar tidak dipikirkan bahwa lahan besar dengan modal besar itu harus ada petani. Sementara lahan yang disediakan ndak ada orangnya, siapa yang mau bertani di situ?" jelas Mahfud.
ADVERTISEMENT
Mahfud mengatakan, masalah pangan di Indonesia bukan hanya beras. Menurutnya, masih ada banyak pilihan makanan lainnya.