Gus Yahya: NU Tunggu Hilal untuk Tetapkan Awal Puasa Ramadhan

18 Januari 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Senin (15/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Senin (15/1/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 1445 Hijriah pada 11 Maret. Sedangkan NU, seperti biasa, lebih dulu mengamati hilal atau bulan sabit baru sebagai tanda datangnya bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
"Mengenai puasa, ya, silakan Muhammadiyah mengumumkan 11 Maret, tapi NU jelas baru bisa mengumumkan awal Ramadhan itu setelah melihat hilal pada saat saatnya nanti," kata Gus Yahya menjawab pertanyaan wartawan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
"Kalau (hilal) memang sudah terbit akan segera diumumkan sebagai awal Ramadhan sebagaimana biasa. Karena NU menetapkan permulaan bulan berdasarkan rukyatul hilal, tidak berdasarkan hisab. Itu aja," tutur eks jubir Presiden Gus Dur ini.
Sebelumnya Muhammadiyah menetapkan awal atau 1 Ramadhan 1445 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 dan Idul Fitri 1 Syawal pada 10 April 2024.
Sedangkan menurut kalender Hijriah yang dirilis Kemenag, 1 Ramadhan jatuh pada 12 Maret. Sementara, menurut kalender libur-cuti bersama pemerintah, Idul Fitri 1 Syawal jatuh pada 10 April.
ADVERTISEMENT
Namun, sebagaimana NU, pemerintah akan mengamati hilal lebih dulu untuk menetapkan Ramadhan maupun Idul Fitri.
Petugas Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) melakukan pengamatan rukyatul hilal mengunakan teropong di Medan, Kamis (20/4/2023). Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO