Gus Yahya Puji Jokowi Bangun UNU: Harusnya 50 Tahun, Baru 2 Tahun Sudah Jadi

31 Januari 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
Gus Yahya memberi sambutan di acara resepsi Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama. Foto: Youtube/TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yahya memberi sambutan di acara resepsi Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama. Foto: Youtube/TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada Presiden Jokowi yang telah membantu pembangunan Universitas NU (UNU) Yogyakarta. Menurut Gus Yahya, pembangunan UNU Yogyakarta yang seperti sekarang ini adalah lompatan sejauh 50 tahun lebih.
ADVERTISEMENT
"Saya harus terus terang bahwa UNU Yogyakarta dengan pengembangan yang seperti sekarang ini, yang merupakan, yang diselesaikan dalam dua tahun. Tapi saya kira merupakan lompatan lebih dari 50 tahun untuk ukuran UNU. Dan saya harus akui terus terang di sini bahwa ini dimulai dari visi pribadi Presiden Jokowi," ucap Gus Yahya dalam pidatonya di Yogyakarta, Rabu (31/1).
Gus Yahya menyebut, pengembangan UNU Yogyakarta itu bisa membantu NU menjadi lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu, ia juga berharap keberadaan UNU Yogyakarta bisa membantu NU lebih siap berkontribusi bagi masa depan Indonesia.
Presiden Jokowi saat di resepsi peringatan Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama di kampus UNU Yogya, Ringroad Barat, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Rabu (31/1/2024). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Gus Yahya juga bercerita soal kontribusi Sri Sultan Hamengku Buwono X yang membantu memberikan lahan untuk membangun UNU Yogyakarta. Selain itu, Uni Emirate Arab juga memberikan bantuan dan kerja sama dengan membangun Muhammad bin Zaid College of Future Studies.
ADVERTISEMENT
"Yang ini nanti saya dengar dalam rencananya akan diselesaikan dalam waktu lebih cepat lagi dengan lompatan yang jauh lebih ke depan lagi, mungkin 100 atau 150 tahun ke depan, insyaAllah," tuturnya.
Presiden Jokowi saat di resepsi peringatan Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama di kampus UNU Yogya, Ringroad Barat, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Rabu (31/1/2024). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Di akhir pidatonya, Gus Yahya mengungkapkan ia sengaja mengundang para kiai dan pengurus NU di seluruh Indonesia. Sehingga keluarga NU bisa melihat mimpin tentang masa depan.
"Biasanya mimpinya ini, mimpi yang hanya sehari dua hari ke depan itu saja mimpi tentang tagihan utang biasanya itu. Nah sekarang kita perlihatkan bagaimana gambar tentang mimpi masa depan. Ini semua penting sekali supaya kita sungguh-sungguh membulatkan tekad untuk mengawal kemenangan Indonesia," pungkasnya.