Gus Yahya: Saya Termasuk Pendiri PKB, tapi Sebagai Ketum PBNU Tak Boleh Seret NU

15 September 2023 15:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH Yahya Cholil Staquf dalam serial Inspirasi Ramadan 2022 bertajuk "Inspirasi Keteladanan Gus Dur" yang ditayangkan melalui akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Selasa (5/4/2022). Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
KH Yahya Cholil Staquf dalam serial Inspirasi Ramadan 2022 bertajuk "Inspirasi Keteladanan Gus Dur" yang ditayangkan melalui akun Youtube BKN PDI Perjuangan, Selasa (5/4/2022). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menegaskan seluruh pengurus PBNU tak boleh mengatasnamakan lembaga jika ingin menunjukkan dukungan politik. Ia memberikan contoh, meski ia merupakan salah satu pendiri PKB, namun ia tak bisa menyeret PBNU untuk ikut.
ADVERTISEMENT
"Saya sendiri misalnya, saya ini termasuk pendiri PKB. Bahkan sebelum dibicarakan di PBNU waktu itu, saya ikut serta memulai pembicaraan dengan sejumlah kiai," jelas Yahya dalam konferensi persnya, Jumat (15/9).
Saat itu, menurut Yahya, pembicaraan awal soal PKB bahkan dilakukan di rumahnya di Rembang, Jawa Tengah. Ia adalah bagian dari tim yang menyiapkan berbagai dokumen dan menyerahkannya ke PBNU agar digunakan untuk mendirikan partai.
Gus Yahya tanda tangani piagam pencanangan kantor PBNU di IKN, Minggu (30/1). Foto: YouTube/TV NU
"Saya enggak pernah keluar dari PKB sampai hari ini. Tapi sebagai ketum PBNU saya tidak boleh menyeret NU dalam PKB, partai lain, untuk dukung calon ini itu, karena tidak diperbolehkan oleh norma organisasi," tegasnya.
Ia menyebut, saat ini hubungan antara PBNU dengan PKB maupun partai lain sama saja. Tak ada hubungan yang spesial meski PKB lahir dari PBNU.
ADVERTISEMENT
"PBNU tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini. Silakan jalan. Berkompetisi dengan yang lain secara rasional. Kami juga persilakan masyarakat untuk menilai partai yang ada secara rasional," tutupnya.