Gus Yahya: Sekarang Orang Ngaku NU Bisa Jadi Calon Wakil Presiden

19 September 2023 12:29 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Yahya tanda tangani piagam pencanangan kantor PBNU di IKN, Minggu (30/1). Foto: YouTube/TV NU
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yahya tanda tangani piagam pencanangan kantor PBNU di IKN, Minggu (30/1). Foto: YouTube/TV NU
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, sempat menyindir pihak-pihak yang mencoba mengambil untung dari NU. Ada pihak yang disindir.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkannya saat jadi pembicara dalam acara Bedah Buku Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama yang dikarang olehnya di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/9).
"Jangan sampai orang ber-NU ambil untung dari leverage-leverage ini. Jadi harus dikembalikan. Ini soal bagaimana membangun, memelihara dan mengembangkan peradaban ikhlas yang sudah diwariskan kepada kita," kata Gus Yahya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf dalam acara "Bedah Buku Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama" di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/9). Foto: Zamachsyari/kumparan
Gus Yahya menilai, saat ini NU sudah begitu besar. Sehingga dapat menjadi sumber modal yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
"Sekarang ini orang yang mengaku NU saja bisa jadi anggota DPR, bisa jadi bupati, bisa jadi calon. Paling enggak wakil presiden hanya dengan ngaku NU," ujarnya.
Lebih jauh, ia berharap agar warga nahdliyin dapat mengembalikan khittah semula NU sebagai perantara untuk mencapai keridaan Allah.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita ikhlas untuk taat pada guru-guru, pada para masyayikh melalui NU ini, ya kita yakin Ini jadi mardatillah. Mentalitas ini harus dikembalikan," tandas dia.