Gus Yahya soal 5 Tokoh NU Temui Isaac Herzog: Lewat NGO Pro Israel

16 Juli 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan pers, Selasa 16 Juli 2024 terkait pertemuan 5 pemuda NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Foto: Dok PBNU
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan pers, Selasa 16 Juli 2024 terkait pertemuan 5 pemuda NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Foto: Dok PBNU
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menjelaskan sosok di balik berangkatnya 5 pemuda Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog.
ADVERTISEMENT
Kelima pemuda itu adalah dari PWNU Banten Sukron Makmun, Dosen Unusia Zainul Maarif, Sekum Pagar Nusa Munawir Aziz, PP Fatayat NU Nurul Bahrul Ulum dan Izza Annafisah Dania.
Gus Yahya menjelaskan, mereka diberangkatkan oleh organisasi NGO yang pro dengan Israel. Namun, dia tidak menjelaskan nama NGO itu.
"Pertama, yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu chanel NGO yang merupakan advokat dari Israel. Jadi memang ada di mana-mana di dunia ini, NGO yang memang beroperasi sebagai advokat Israel. Jadi yang membantu citra Israel, melobi untuk kepentingan Israel, dan sebagainya," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta, Selasa (16/7).
Gus Yahya menduga, NGO yang memberangkatkan para tokoh muda Nahdliyin itu dapat mengajak mereka untuk menyebarkan artikulasi sesuai dengan keinginan Israel.
Foto pertemuan lima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Foto: Dok. Istimewa
"Udah seringkali nih begini, baik di indonesia, di belahan dunia yang lain, di Irak dan lain sebagainya. Mereka melakukan hal begini karena tidak sensitif kemudian justru menimbulkan masalah. Mungkin saja mereka tadinya dari entitas-entitas lobi Israel itu berharap ini anak-anak ini bisa membantu Israel untuk menyebarkan artikulasi-artikulasi yang sesuai dengan kepentingan Israel," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Terkait teknis keberangkatan kelima pemuda itu, Gus Yahya menilai hal tersebut adalah rahasia umum. Pasalnya, ia mengatakan banyak orang Indonesia keluar masuk Israel.
"Jadi soal visa dan lain-lain saya kira itu udah biasa, biasanya mereka jelas bahwa visanya tidak dapat dari indonesia karena memang tidak ada perwakilan Israel di sini ya tapi itu bisa aja diatur, soal teknis yang biasa dilakukan siapa pun yang melakukan perjalanan ke Israel," tandas dia.