Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gus Yahya soal Pengunduran Diri Miftachul Akhyar dari Ketum MUI: Sudah Selesai
21 Mei 2022 0:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf buka suara soal pengunduran diri KH Miftachul Akhyar sebagai Ketum MUI.
ADVERTISEMENT
Menurut Gus Yahya, hal tersebut sudah selesai dan KH Miftachul Akhyar yang juga selaku Rais Aam PBNU tidak lagi menjabat Ketum MUI .
“Kan, sudah selesai. Pengunduran diri dari Ketum MUI toh? Sudah selesai,” kata Gus Yahya kepada wartawan saat menghadiri Konferensi Besar (Konbes) NU 2022 di Hotel Yuan Garden, Jakarta, Jumat (20/5).
Kendati begitu, Gus Yahya mengaku belum tahu apakah pengunduran diri KH Miftachul Akhyar tersebut diterima atau tidak.
“Ya, saya Enggak tau, mau diterima atau enggak wong Rais Aam (kh Miftachul Akhyar) sudah mundur dari ketua MUI,” kata Gus Yahya.
KH Miftachul Akhyar memang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Ketum MUI pada Maret lalu. Keputusan itu diambil setelah dirinya terpilih menjadi Rais Aam PBNU.
ADVERTISEMENT
KH Miftachul Akhyar juga telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum MUI. Ia memastikan pengunduran diri ini bukan karena adanya tekanan dari pihak lain.
"Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan," kata Kiai Miftah saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, 9 Maret lalu, dikutip dari laman NU.
KH Miftachul Akhyar kemudian menceritakan proses pemilihan dirinya menjadi Ketum MUI pada akhir November 2020. Hampir dua tahun sebelumnya, ia dirayu dan diyakinkan untuk bersedia jadi Ketum MUI.
ADVERTISEMENT
"Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat 'bid'ah' di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI," jelasnya.
Namun KH Miftachul Akhyar merasa 'bid'ah' itu sudah tidak ada lagi. Sehingga ia berkomitmen untuk merealisasikan janji di hadapan Majelis ahlul halli wal aqdi dengan mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketum MUI.