Gus Yaqut: GKMNU Harus Cari Anggaran di Luar Pemerintah Usai Huru-hara Politik

9 Agustus 2024 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan dalam acara Rakornas GKMNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2024).  Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan dalam acara Rakornas GKMNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, meminta Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) harus mampu membuat kinerjanya lebih strategis, sinergis, dan efisien.
ADVERTISEMENT
Yaqut mendorong langkah yang efisien, karena sejauh ini GKMNU masih bekerja tergantung pada program-program pemerintah.
"GKMNU juga harus mampu membuat kinerjanya itu yang lebih strategis, lebih sinergis dan efisien. Kenapa efisien ini penting? Tadi saya berbincang dengan Mbak Alissa Wahid sementara ini GKMNU masih sangat tergantung kepada program-program pemerintah," ujar Yaqut dalam acara Rakornas GKMNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/8).
"Sehingga seringkali apa yang sudah kita rencanakan dengan baik, berencanakan dengan matang, tidak bisa berjalan karena menunggu tahun anggaran pemerintah yang belum bisa berjalan," sambungnya.
Gus Yaqut yang juga Ketua Satgas Nasional GKMNU itu menyebut, ke depan pihaknya akan mencari sumber pendanaan lain agar GKMNU bisa bergerak tidak tergantung kepada program pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Nah Insyaallah ke depan kita akan mencari sumber-sumber pendanaan lain agar GKMNU ini bisa bergerak tanpa harus tergantung dengan program-program pemerintah, tentu setelah huru-hara politik ini selesai," ucapnya.
"Jadi selama huru-hara politik ini tidak segera selesai, ya anggaran di luar anggaran pemerintah agak susah juga kita cari," sambungnya.
Gus Yaqut berharap bisa mendapatkan sumber pendanaan di luar anggaran pemerintah bisa segera dilakukan.
Hal itu bukan tanpa sebab, GKMNU sejak 2022 menurutnya sudah terlibat dalam gerakan-gerakan massif di masyarakat, meski terbatas di beberapa provinsi saja.
"Baik pengelolaan, pengorganisasian maupun implementasi program yang ada di Jamiyah, Nahdlatul Ulama, di masing-masing tingkatan," ucapnya.
"Jadi kita sudah bekerja sejak tahun 2022 yang lalu, meskipun memang ada masa-masa jeda gitu ada masa-masa jeda karena, momentum-momentum tertentu," pungkasnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan dalam acara Rakornas GKMNU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Menurut Gus Yaqut, GKMNU ini juga sudah diluncurkan di beberapa provinsi di Jawa Tengah, di Jawa Timur, DIY Banten, Jawa Barat, dan Lampung. Menurutnya, wilayah lain seperti Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, NTB, dan Sulawesi Selatan menyusul.
ADVERTISEMENT
Dia berharap gerakan dari GKMNU bisa semakin dimassifkan di daerah-daerah.
"Jika kita ini bisa lebih massifkan gerakan GKMNU ini maka pasti akan lebih banyak masyarakat yang bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kita ini," kata Gus Yaqut.
"Kita juga memiliki kewajiban terutama di Rakernas ini mohon nanti dirumuskan agar program-program GKMNU bisa diperluas, tidak hanya nanti Mbak Alissa mungkin yang akan menyampaikan tapi diperluas lagi karena saya optimis nih situasi, kondisi dan peluang-peluang yang ada itu sangat memungkinkan kita untuk melakukan elaborasi program lebih luas. Kemudian nanti di Rakernas ini bisa dirumuskan dengan baik," pungkasnya.