Gus Yaqut Masih Lobi Saudi soal Haji 2022: Belum Waktunya Presiden Turun

17 Januari 2022 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat memenuhi undangan Menteri Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi. Foto: KJRI Jeddah
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat memenuhi undangan Menteri Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi. Foto: KJRI Jeddah
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Bukhori Yusuf mendorong Presiden Jokowi untuk melobi pemerintah Arab Saudi soal kepastian Haji 1443 H/2022 M. Ia pun meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut untuk menyampaikan hal tersebut kepada Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Ada dorongan bahwa putusan mengenai dibukanya haji untuk Indonesia dan negara lain ini kewenangannya ada di raja. Itu adalah lembaga tertinggi yang memberikan putusan,” kata Bukhori, di rapat bersama Menag Yaqut Cholil Qoumas, perwakilan Kemenkes dan Kemenhub terkait pelaksanaan ibadah Haji 2022 di Gedung DPR RI Senayan, Senin (17/1).
“Karena itu menyarankan, sebaiknya Presiden Republik Indonesia segera datang ke sana untuk negosiasi, minta, bahwa untuk haji tahun 2022, tolong Indonesia ikut diberikan ruang untuk terlibat di dalam pelaksanaan ibadah haji,” imbuh dia.
Menjawab dorongan Bukhori, Gus Yaqut menegaskan hingga saat ini proses lobi dengan pemerintah Arab Saudi tengah berjalan. Menurutnya, belum waktunya Jokowi turun langsung melobi Raja Salman.
“Ini bukan hal mudah, tapi saya kira kalau Presiden yang harus turun tangan belum waktunya. Belum perlulah presiden, karena komunikasi Arab Saudi dan yang kita lakukan sudah terus menerus, korespondensi, surat menyurat dan telepon dan WhatsApp ke otoritas Saudi,” kata Gus Yaqut dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Gus Yaqut menekankan kepastian haji tergantung kebijakan pemerintah Saudi sebagai pengelola keluar masuk jemaah. Sebab itu, pemerintah Indonesia tak mungkin memaksa Arab Saudi dan melakukan lobi di luar apa yang dilakukan negara-negara lain.
“Selain berdoa dan berdoa kita lakukan pendekatan, dan pendekatan kita pun tidak bisa yang tidak terkait dengan apa yang dilakukan negara lain. Karena pembukaan haji itu menyeluruh bukan satu dua negara boleh, yang lain enggak,” ujar Gus Yaqut.
“Jadi kita tunggu saja prosesnya sambil terus doa. Jadi kalau diminta memastikan enggak ada yang bisa memastikan. Pemerintah Arab Saudi pun saya kira belum punya skema, perlu evaluasi dan Omicron pun makin banyak kasus,” tandas dia.
Sesuai dengan kalender Hijriyah dan berdasarkan asumsi normal, perkiraan jadwal pemberangkatan jemaah haji tahun 1443H/2022M kloter pertama seharusnya diberangkatkan pada tanggal 4 Dzulqa'dah atau 5 Juni 2022. Sehingga waktu yang tersisa untuk persiapan penyelenggaraan Haji 1443H/2022M hanya sekitar 5 bulan.
ADVERTISEMENT
Indonesia telah menyiapkan berbagai skenario dan jemaah yang berhak berangkat haji pada 2020. Namun, Indonesia hingga saat ini belum mendapatkan kepastian izin maupun kuota Haji 2022 dari Arab Saudi.