Gus Yaqut Minta Umat Hindu Difasilitasi Ibadah di Candi-Candi

10 Mei 2023 12:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Hindu membawa air suci dan sesaji saat upacara Abhiseka di pelataran Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (12/11/2021). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Umat Hindu membawa air suci dan sesaji saat upacara Abhiseka di pelataran Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (12/11/2021). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Seorang wanita Hindu mengaku ditolak masuk untuk beribadah di Candi Ijo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Cerita wanita itu pun viral di media sosial dan mendapat perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas.
ADVERTISEMENT
Lewat akun Instagramnya, Gus Yaqut -- sapaan akrabnya -- menegaskan semua warga negara berhak untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya, tidak boleh dihalangi apalagi dilarang.
"Pemerintah juga berkewajiban memberikan perlindungan. Tetapi aparatur di lapangan, sering kali belum memahami protap yang harus dijalankan. Ini juga harus jujur diakui. Maka, sering muncul kesalahpahaman," kata Gus Yaqut, Rabu (10/5).
Kesalahpahaman itu, lanjut Gus Yaqut, pada akhirnya ramai di media sosial sehingga muncul tafsir dan reaksi yang beragam. Kasus yang terjadi di Candi Ijo menurutnya terjadi karena petugas menjalankan tugasnya menjaga daerah cagar budaya, yang pemeliharaannya di bawah kendali Kemendikbud bersikap kaku.
"Bener tapi ora pener kata wong njowo," ungkapnya.
Setelah viral di media sosial, Gus Yaqut mengungkapkan Balai Pelestarian Kebudayaan sudah meminta maaf.
ADVERTISEMENT
Gus Yaqut pun meminta setiap permasalahan keagamaan diselesaikan dengan kepala dingin dan mencari solusi dalam satu meja.
"Pegang saja kuat-kuat keyakinan kita tanpa harus melepaskan keindonesiaan kita. Salam Pancasila!" pungkasnya.
Menteri Agama Gus Yaqut. Foto: Kemenag RI

Latar Belakang

Sebelumnya, ramai beredar cerita perempuan beragama Hindu ditolak saat ingin beribadah di Candi Ijo.
Melalui akun Tiktok @zanzabella666, perempuan bernama Zanzabella itu bercerita bahwa ia sempat tak diizinkan beribadah di Candi Ijo.
Saat itu, ia datang pukul 18.00 WIB sementara Candi Ijo sudah tutup operasi. Petugas di Candi Ijo yang disebut Zanzabella sebagai juru kunci mengatakan bahwa Candi Ijo adalah cagar budaya bukan tempat ibadah.
Pemuka umat Hindu memimpin sembahyang Hari Raya Kuningan di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (14/1/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Namun, Zanzabella berpendapat sebagai peninggalan bercorak Hindu, ia seharusnya boleh bersembahyang di sana. Ia sendiri ingin berdoa di depan Lingga Yoni raksasa yang terletak di Mandala Utama Candi Ijo.
ADVERTISEMENT
Mengutip Antara, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X selaku pengelola Candi Ijo, meminta maaf buntut ramainya masalah tersebut. BPK menekankan prosedur di Candi Ijo harus ditaati.
"Jadi mohon maaf kalau kami dianggap intoleran, nggak, nggak, (tetap) boleh. Kami ampu semua kepentingan itu. Cuma mohon prosedurnya itu mohon dipenuhi," kata Kepala BPK Wilayah X Manggar Sari Ayuati saat dihubungi wartawan, Senin (8/5).

Candi Ijo Bercorak Hindu

Candi Ijo merupakan candi yang diperkirakan dibangun pada abad 9 hingga 10 pada masa Mataram Kuno di bawah pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi. Candi ini bercorak Hindu.
Candi Ijo merupakan candi tertinggi di Yogyakarta.