news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gus Yaqut soal Kemenag Hadiah untuk NU: Kok Digoreng-goreng

25 Oktober 2021 12:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut angkat bicara tentang pernyataan kontroversialnya bahwa Kemenag hadiah pemerintah untuk Nahdlatul Ulama (NU). Dia menyayangkan statement dalam konteks acara internal itu bocor lalu digoreng publik.
ADVERTISEMENT
"Saya menyayangkan pernyataan tersebut menjadi konsumsi publik, padahal konteksnya acara internal, sehingga menimbulkan polemik di masyarakat. Saya tidak tahu kemudian, kok, digoreng-goreng," ujar Gus Yaqut saat ditemui awak media usai acara pembukaan Annual International Conference on Islamic Studies ( AICIS ) di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Senin (25/10).
Gus Yaqut menerangkan pernyataannya itu ditujukan untuk memotivasi santri dan kaum Nahdliyin secara umum. Dengan motivasi itu, diharapkan bisa lebih terbuka karena telah mendapat hadiah dari negara.
"NU harus kembali kepada jati dirinya. Saya berikan motivasi," kata Yaqut.
Pernyataan yang memicu kontroversi itu disampaikan Yaqut di forum webinar yang digelar RMI PBNU dalam peringatan Hari Santri pada Rabu (20/10).

Harus Inklusif

Lebih lanjut Gus Yaqut menegaskan, meskipun NU diberi sesuatu,NU harus tetap terbuka dan harus tetap inklusif [melibatkan pihak lain] serta memberikan terbaik untuk kepentingan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Meski mengeklaim Kemenag sebagai hadiah untuk NU, saya memastikan lembaga ini tetap inklusif. Semua kebijakan diambil dengan mempertimbangkan semua agama dan golongan," papar Gus Yaqut.
Ia meminta publik agar menilai apa yang telah dilakukan Kemenag selama ini untuk kepentingan umat semua. Gus Yaqut juga menyebut pejabat di Kemenag juga berasal dari berbagai golongan dan agama.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief pada 1 Oktober 2021. Foto: Dok. Istimewa
"Silakan lihat ada Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) itu dari Muhammadiyah. Kemudian Itjen (inspektorat jenderal) Kemenag dari NU. Ada kolaborasi semua golongan di Kemenag," ujar dia.
Dirjen PHU saat ini adalah Prof Hilman Latief, aktivis Muhammadiyah. Gus Yaqut melantik Hilman pada posisi strategis itu pada 1 Oktober 2021.
=====
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT