Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang mengimbau masyarakat tak memilih pemimpin bermulut manis dan menggunakan agama dinilai menyindir pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN).
ADVERTISEMENT
Bahkan, Cak Imin yang adalah Ketua Umum PKB -- partai di mana Gus Yaqut menjadi anggotanya, menyebut pernyataan Gus Yaqut seperti buzzer karena pernyataannya itu.
"Masa, sih? Saya baru tahu. Enggak apa-apa [disebut buzzer]," komentar Gus Yaqut sambil tersenyum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10).
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan pernyataannya saat itu. Sebab, ia menilai, agama memang tidak boleh dijadikan alat politik.
"Saya sampaikan jangan melihat pemimpin itu asal lihat fisiknya, mukanya ganteng, bicaranya bagus, manis gitu, ya. Jangan pilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik. Kan, saya menyampaikan begitu itu betul, kan," ujarnya.
Ia juga heran jika pernyataannya itu menjadi gaduh. Sebab, menjelang tahun politik masyarakat memang harus memilih calon pemimpin secara rasional.
ADVERTISEMENT
"Publik itu, ya, begitu pilih yang rasional. Pilih dengan pertimbangan yang benar-benar untuk bangsa dan negara, jangan hanya lihat fisik. Salahnya di mana, kok, gaduh. Ya, enggaklah menurut saya," tutur Gus Yaqut.
"Jangan menggunakan agama jadi alat politik itu, kan, benar. Kita, kan, enggak mau agama kita ternodai hanya urusan politik," lanjutnya.
Gus Yaqut menegaskan tidak akan mencabut pernyataannya. Menurutnya, pernyataan itu masih dalam kapasitasnya sebagai Menteri Agama untuk menyampaikan kepada seluruh umat beragama agar jangan diperalat untuk urusan politik.
"Ya, enggak apa-apa, orang nyebut biasa aja. Mau disebut buzzer, mau disebut apa selama saya meyakini saya menyampaikan apa yang saya yakini sebagai sebuah kebenaran, ya, silakan sebut apa saja," pungkasnya.
ADVERTISEMENT