Guyon Muzani soal Tegal Harus Jadi Chinanya Indonesia

27 April 2025 14:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (25/4/2025)  Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (25/4/2025) Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua MPR, Ahmad Muzani, berguyon, Tegal harus menjadi 'China'-nya Indonesia. Menurut Muzani, hal ini dilihat dari semangat orang Tegal yang telaten dan ulet.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Muzani saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi bersama ikatan masyarakat Tegal di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (27/4).
Mulanya, Muzani bercerita, pada sekitar tahun 1980 hingga 90-an Jepang adalah negara yang sangat maju. Banyak teknologi dari Jepang yang kemudian masuk ke Indonesia.
Namun ternyata, orang Tegal ternyata bisa memproduksi barang yang hampir serupa dengan teknologi yang ada di Jepang.
"Kalau yang sekarang ini semangatnya bukan Jepangnya Indonesia, mungkin Tegal harus menjadi 'China'-nya Indonesia," kata Muzani.
Ketua MPR, Ahmad Muzani saat menghadiri acara halalbihalal dan silahturahmi bersama ikatan masyarakat Tegal di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (27/4/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Hal tersebut pun tidak lain karena sifat dari orang Tegal yang telaten dan ulet. Ini yang menjadikan Muzani percaya Tegal bisa menjadi 'China'-nya Indonesia.
"Kenapa itu memungkinkan dilakukan? Karena sesungguhnya orang Tegal itu orangnya telaten, orangnya sabar, orangnya ulet, orangnya keras, tapi kadang-kadang susah diatur," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Muzani mengungkapkan, Tegal juga terkenal dengan UMKM-nya. Apalagi, saat ini Warung Tegal (Warteg) sudah semakin menjamur, bahkan di Jakarta.
"Gara-gara ana (ada) warteg, orang Jakarta gampang makan, murah regane (harganya). Itu yang bikin siapa? Orang Tegal. Itulah kontribusi orang Tegal terhadap kehidupan Jakarta," tutur Muzani.