H-5 Lebaran, Pasteur Bandung Macet

26 Maret 2025 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan mulai padati Jalan Pasteur, Bandung, Rabu (26/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan mulai padati Jalan Pasteur, Bandung, Rabu (26/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Volume kendaraan yang melintas di Jalan Dr. Djunjunan, Bandung, atau jalur utama dari Gerbang Tol Pasteur mulai mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2025. Arus lalu lintas di sana pada Rabu (26/3) sore terpantau ramai lancar.
ADVERTISEMENT
Kendaraan baik roda 2 maupun 4 melintas dengan kecepatan rendah. Suasana perjalanan mudik mulai terlihat, seperti pemotor yang membawa banyak barang. Kardus tampak terikat di bagian belakang motor mereka.
Sementara itu, tampak pula sejumlah mobil berpelat nomor luar kota Bandung, melintas baik dari arah GT Pasteur menuju Jalan Dr. Djunjunan maupun sebaliknya.
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya, menyebut sebanyak 33.283 kendaraan tercatat masuk menuju Kota Bandung via GT Tol Pasteur. Jumlah itu meningkat sebanyak 2.84 persen ketimbang arus lalu lintas normal.
“Lalu lintas transaksi GT Pasteur meninggalkan Kota Bandung menuju Jakarta tercatat 28.055 kendaraan atau naik 0.65 persen dari lalin normal sebanyak 27.875 kendaraan,” katanya Rabu (26/3).
ADVERTISEMENT
Kendaraan mulai padati Jalan Pasteur, Bandung, Rabu (26/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Adapun puncak arus mudik diprediksi terjadi 28 Maret 2025. Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Dodi Darjanto, mengimbau kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik agar senantiasa mengutamakan keselamatan.
Pemudik diminta mematangkan persiapan mulai dari kendaraan, perbekalan untuk di perjalanan, hingga fisik pemudik.
Eks Kapolres Siantar ini juga mengimbau agar pengemudi tak memaksakan diri. Pemudik sebaiknya beristirahat setiap 4 jam sekali, atau membawa sopir cadangan selama perjalanan, khususnya untuk waktu tempuh di atas 8 jam.
“Bila perlu setiap 2 jam sekali, istirahat untuk meningkatkan stamina dan waktu reaksi saat mengemudi," kata Dodi dihubungi wartawan, Rabu (26/3).
“Pastikan ada pengemudi cadangan bila mengemudi lebih dari 8 jam perjalanan," ucapnya.