Habib Aboe Dilaporkan Lagi ke MKD soal Suara 'Sayang' di Rapat

26 Agustus 2022 13:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al-Habsyi. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Al-Habsyi. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR sekaligus Anggota DPR Komisi III Habib Aboe Bakar Al-Habsyi kembali dilaporkan ke MKD.
ADVERTISEMENT
Habib Aboe dilaporkan karena suara panggilan 'sayang' yang bocor saat Rapat Komisi III DPR bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Rabu (24/8). Suara tersebut diduga berasal dari telepon genggamnya.
Pagi ini, Jumat (26/8), giliran Ketua Infokom DPP PEKAT IB Lisman Hasibuan melaporkan langsung Habib Aboe ke MKD.
Lisman mengatakan, momen suara 'sayang' tersebut menunjukkan Komisi III tidak serius dalam menangani kasus Irjen Ferdy Sambo. Kejadian itu juga dinilai berpotensi menjadi pengalihan isu.
"Harusnya Komisi III intens kepada kasus Ferdy Sambo, jangan sampai ini menjadi pengalihan isu, sehingga fokus untuk Ferdy Sambo ini hilang, akhirnya jadi bahan lelucon terkait bahasa sayang," tuturnya kepada wartawan.
Lisman kecewa momen pembahasan kasus tewasnya Brigadir Yosua diselingi momen yang ia sebut seperti wayang golek dan srimulat. Ia menekankan, Komisi III harusnya intens untuk menggali informasi terkait kematian Brigadir Yosua, terutama keterkaitannya dengan Konsorsium 303.
ADVERTISEMENT
"Saran kami Komisi III dengan serius membentuk Pansus untuk mendeteksi jenderal yang terlibat di Konsorsium 303," tegas dia.
Lisman meminta MKD menindaklanjuti suara 'sayang' dalam rapat tersebut. "Ini perempuan dari mana kok bisa masuk ke mikrofon, masuk bahasa 'sayang' membuat kegaduhan dan suatu lelucon di Komisi III DPR," ungkapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rapat bersama Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kalau kita lihat sih tergantung MKD menggali informasi dengan memanggil anggota DPR. Kok kejadiannya bisa mirip-mirip Ferdy Sambo juga," tambah dia.
Lisman juga meragukan kejadian itu sebagai suatu ketidaksengajaan. Sebab menurutnya, telepon genggam anggota DPR pasti bermode senyap saat rapat.
"Kita saja kalau rapat sebagai organisasi handphone kan jauh juga dari mikrofon. Handphone itu ada di dalam saku atau di tempat yang khusus. Apalagi ini parlemen harusnya mereka menunjukkan keseriusannya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Jika tak ditindaklanjuti, Lisman memastikan pihaknya akan menggelar demonstrasi.
"[Kalau tidak minta maaf] Kita akan lakukan aksi pekan depan untuk memproses kasus ini di DPR. Nanti kita akan bentuk demonstrasi, meminta publik dan masyarakat banyak untuk mengawal kasus Ferdy Sambo. Kita tekankan Komisi III harus intens serius apalagi ada Konsorsium 303," pungkasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rapat bersama Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

MKD DPR: Itu Bukan Kesengajaan

Habib Aboe sebelumnya juga telah dilaporkan atas alasan yang sama. Tetapi Wakil Ketua MKD Habiburokhman menilai tidak ada etik yang dilanggar Aboe.
Menurutnya hal itu tak disengaja dan wajar terjadi karena rapat berlangsung sejak pagi hingga malam. "Saya terus terang bingung hal seperti itu kok dilaporkan ke MKD," ujar Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (26/8).
"Kalau toh suara itu dari HP beliau ya pasti bukan kesengajaan. Mungkin karena sudah jam makan malam, istri menelepon dari rumah. Kemarin kan rapat hampir 10 jam," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Aboe Bakar belum merespons soal kebenaran suara 'sayang' dalam rapat itu berasal dari HP-nya.