Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Habib Rizieq di Reuni 212: Minta Maaf Picu Kerumunan hingga Ajak Taat Prokes
3 Desember 2020 6:10 WIB
ADVERTISEMENT
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab, akhirnya kembali tampil di publik setelah terakhir kali saat acara pernikahan putrinya dan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November lalu.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Habib Rizieq tampil dalam Reuni 212 dengan format dialog nasional secara virtual pada Rabu (2/12). Di acara itu, Habib Rizieq tampak memakai masker.
Ia tampil di Reuni 212 sehari setelah tak menghadiri panggilan Polda Metro Jaya atas kasus kerumunan di Petamburan. Pengacaranya menyebut Habib Rizieq sedang istirahat dalam masa pemulihan.
Lantas apa saja yang disampaikan Habib Rizieq saat acara tersebut, berikut kumparan rangkum:
Dalam acara itu, Habib Rizieq mengupas panjang lebar soal revolusi akhlak yang digaungkannya sejak pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rizieq menegaskan, revolusi akhlak tak perlu diartikan sebagai gerakan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Dia menilai, revolusi akhlak merupakan perubahan cepat berbagai sikap yang tidak baik menuju baik.
"Revolusi akhlak jangan digambarkan revolusi berdarah-darah, makar, pemberontakan, menjatuhkan pemerintahan, khowarij, enggak begitu," ujar Habib Rizieq.
"Jangan ada yang berpikir dengan revolusi akhlak itu revolusi bersenjata, pemberontakan tidak betul," sambungnya.
Habib Rizieq tak hanya membahas revolusi akhlak saat acara itu. Ia ikut angkat bicara mengenai jihad.
Imam Besar FPI itu mengatakan, jihad tidak bisa diartikan dengan angkat senjata. Banyak hal yang menjadi syarat dan kondisi hingga sampai pada jihad yang disebut sebagai angkat senjata.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, Indonesia saat ini tidak terjadi peristiwa pembantaian atau kondisi yang membuat seseorang harus angkat senjata.
"Kita ini bukan Darul Jihad, tapi Darul Dakwah. Selama tidak ada pembantaian umat Islam, tidak ada pembunuhan ulama dan kyai, maka kita tidak angkat senjata,” ucapnya.
Habib Rizieq menuturkan, jihad dalam arti kekerasan boleh dilakukan bila dalam kondisi peperangan atau masa penjajahan.
“Jihad itu adalah makna terminologi perang, tapi ada syaratnya, ada adatnya. Seperti saat Belanda datang, para ulama kita menyerukan jihad, ada Teuku Umar, Cut Nya Dien, Imam Bonjol dan Diponegoro,” ujar Rizieq.
“Konteksnya mereka melawan penjajah, maka harus berdarah-darah. Nah itu konteks jihad," pungkasnya.
Saat acara reuni 212, Habib Rizieq turut menyinggung soal kasus kerumunan mulai dari penjemputan di Bandara Soetta hingga pernikahan putrinya di Petamburan.
ADVERTISEMENT
Habib Rizieq menyampaikan permohonan maaf atas sejumlah peristiwa kerumunan itu.
"Saya minta maaf ke masyarakat, di Bandara, di Petamburan, Tebet dan Megamendung terjadi penumpukan yang tidak terkendali," kata Rizieq.
Dia juga meminta jemaahnya agar tak lagi membuat kerumunan.
"Maka saya dengan DPP FPI, kita setop, tidak ada kerumunan lagi. Bahkan jadwal ke daerah kita setop sampai pandemi berakhir," tegasnya.
Kasus kerumunan di Petamburan pada 14 November lalu membuat Habib Rizieq didenda Pemprov DKI Rp 50 juta. Ia mengaku menerima sanksi denda tersebut lantaran memang salah melanggar protokol kesehatan.
"Saat Pak Anies Baswedan melalui dinasnya menyampaikan adanya pelanggaran dan harus bayar denda, ya kita terima. Ya kita kalau salah, ya salah, harus bayar denda. Enggak usah berdebat, kita terima," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun ikut mendoakan kesembuhan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub DKI Ahmad Riza Patria, yang baru-baru ini mengumumkan positif corona.
Rizieq berharap Anies dan Riza bisa segera pulih dan dapat bekerja kembali memimpin Jakarta seperti sedia kala.
"Untuk Pak Anies Baswedan juga kita doakan agar beliau cepat sehat wal afiat. Juga Pak wakil gubernurnya. Agar beliau segera bisa bertugas kembali seperti biasa, biar Jakarta ini jadi Jakarta yang thayyibah," kata Rizieq.
Selain itu, ia juga mendoakan seluruh gubernur di Indonesia dapat terus bekerja dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Habib Rizieq yang menghadiri beberapa acara yang menimbulkan kerumunan membuatnya disarankan menjalani isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT
Sehingga ia meminta maaf tak bisa menemui sejumlah tokoh lantaran masih dalam masa observasi untuk menjaga kesehatannya.
"Saya berkali-kali sampaikan jaga protokol kesehatan sampai ribuan laskar tidak bisa mencegah. Akhirnya tim medis menyarankan baik COVID-19 atau tidak COVID-19, dalam situasi crowded ya seharusnya mengkarantina diri," kata Rizieq, Rabu (2/12).
Sebagaimana diketahui, Rizieq telah menjalani swab test yang difasilitasi MER-C. Meski demikian, ia tidak mau mengungkapkan hasil tesnya karena takut dipolitisasi.
MER-C juga tidak mau menyerahkan hasil swab Rizieq ke Satgas COVID-19. Padahal, hasil swab harus diserahkan ke Satgas COVID-19 untuk mempermudah tracing.
Walau mengaku tengah menjalani isolasi mandiri, namun Habib Rizieq duduk berdekatan dengan Ketua FPI DKI Habib Husein Alatas dan menantunya Habib Hanif Alatas.
ADVERTISEMENT
Usai polemik yang ditimbulkan atas beberapa kerumunan, Habib Rizieq akhirnya meminta maaf.
Ia kini mengajak seluruh masyarakat serta pendukungnya untuk tidak membuat kerumunan di berbagai kesempatan, termasuk Pilkada pada 9 Desember nanti.
"Jaga protokol kesehatan, hindarkan kerumunan apa saja, kerumunan pilkada, kerumunan maulid, kerumunan apa saja kita hindarkan, kita dukung upaya ulama dan umara (pemimpin pemerintahan) secepatnya kita keluar dari pandemi," kata Rizieq.
Selain itu, Rizieq juga telah memutuskan bersama DPP FPI untuk menunda kunjungan ke daerah-daerah sampai pandemi corona berakhir.