Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Habib Rizieq Muncul di Diskusi KAMI, Sapa Hangat Gatot dan Din Syamsuddin
27 November 2020 17:56 WIB
ADVERTISEMENT
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI ) menggelar acara peluncuran dan bedah buku 'Pemikiran Sang Revolusioner Dr. Syahganda Nainggolan'. Acara itu ternyata turut menghadirkan Imam Besar FPI, Habib Rizieq meski secara virtual.
ADVERTISEMENT
Rizieq muncul dalam rekaman yang diputar panitia dalam diskusi yang digelar daring dan sebagian di ruangan. Rizieq memberi pengantar setelah sambutan disampaikan Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin.
"Melalui sambutan singkat ini saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada segenap rekan-rekan yang ada di KAMI, teristimewa saya sampaikan juga seluruh relawan kami, dan juga Bapak Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo, Pak Prof Din Syamsudin, sahabat saya Habib Muhsin Alatas," ucap Habib Rizieq melalui suara yang diputar di ruangan, Jumat (27/11).
Saat suara Rizieq diputar, Gatot dan Din Syamsuddin masih menyimak diskusi secara virtual dari tempat masing-masing melalui Aplikasi Zoom.
Hadir juga Refly Harun, Said Didu, termasuk Ahmad Yani yang ikut diskusi padahal sedang di ranjang rumah sakit karena dalam perawatan akibat corona.
Rizieq lalu menyambut para pembicara dalam diskusi yaitu aktivis Hariman Siregar, pengamat politik Margarito Kamis, dan akademisi Rocky Gerung
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan salam hormat salam rindu untuk Dr Syahganda Nainggolan yang saat ini sedang ber-uslah di balik di sel-sel penjara. Dari sana suara-suara kebenaran akan terus keluar dan akan masuk ke telinga-telinga yang terbuka di seluruh bagian NKRI," ucap Rizieq.
Dalam sambutannya, Rizieq memberi testimoni soal Syahganda yang kini masih ditahan polisi setelah jadi tersangka karena dituduh menyebarkan ujaran kebencian atau hoaks atau hasutan yang menyebabkan aksi menolak UU Cipta Kerja berujung ricuh.
"Syahganda adalah seorang yang cerdas dan kritis, berani, dan bertanggung jawab dengan pemikirannya. Ini bukan sekadar katanya. Jadi sebelum buku ini dicetak, ada beberapa tulisan disebarluaskan dalam sebuah diskusi. Dan itu sudah banyak saya baca," ucap Rizieq.
Rizieq berharap pemerintah tak menjadikan Syahganda sebagai musuh atau ancaman sehingga diburu. Harusnya menjadi mitra kritis. Rizieq menyebut Syahganda sebagai lawan untuk akal sehat, bukan kawan yang bodoh.
ADVERTISEMENT
"Melalui lawan cerdas berakal sehat, rezim penguasa bisa mendeteksi kelemahan diri, sehingga bisa segera memperbaiki diri dan memperkuat sisi-sisi kelemahan tadi. Sebaliknya, dengan kawan bodoh, rezim penguasa tidak akan tahu kelemahan sehingga akan semakin terpuruk dalam kehancuran," tutupnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: