Habiburokhman: Sebut Mudik Lancar, Pendukung Jokowi Sakiti Rakyat

20 Juni 2018 9:51 WIB
Anggota Majelis Kehormatan Gerindra Habiburokhman (Foto:  Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Majelis Kehormatan Gerindra Habiburokhman (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Gerindra Habiburokhman menyebut kondisi arus mudik 2018 bagaikan neraka karena macet masih terjadi di mana-mana. Ia juga meminta agar pendukung Joko Widodo tak membuat hoaks dengan menyatakan mudik tahun ini lancar.
ADVERTISEMENT
"Saya menyerukan kepada siapa pun, termasuk pendukung Jokowi agar tidak mempolitisir aktivitas mudik warga yang masih diwarnai kemacetan parah," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/6).
Menurut Habiburokhman, kondisi kemacetan yang tak ada perubahan dari tahun sebelumnya justru membuat pemudik kecewa. Ia juga menyebut kampanye 'mudik lancar' yang digencarkan pemerintah hanyalah sebuah propaganda.
"Klaim bahwa mudik kemarin lancar serta bebas macet akan menyakiti rakyat, dan sekaligus bisa membuat evaluasi mudik tidak akurat. Sehingga akan sulit bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan di masa datang," ujar Habiburokhman.
Ia menyebutkan beberapa fakta saat kemacetan terjadi di sejumlah daerah. Beberapa di antaranya adalah macet di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Tol Cikampek hingga Tol Merak.
ADVERTISEMENT
Habiburokhman kemudian mengelak pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang menyebut dirinya membutuhkan waktu lama masuk ke Pelabuhan Merak karena tak beli tiket secara online.
Menhub tinjau arus balik di Terminal Kp. Rambutan (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menhub tinjau arus balik di Terminal Kp. Rambutan (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
"Macet di sana tidak ada urusan dengan tiket online atau tidak, karena kemacetan sudah terjadi selepas pintu Tol Merak. Biasanya di tahun-tahun lalu kemacetan baru terjadi ketika kita masuk halaman Pelabuhan Merak," ucapnya.
Lebih lanjut, ia justru menilai Menhub tak mengerti kondisi Pelabuhan Merak. Ia menyayangkan Budi Karya yang tak mendapatkan informasi kemacetan sebelum masuk pelabuhan dari bawahannya.
"Khusus macet Merak 13 Juni 2018, jika menyimak penjelasan Menhub, saya jadi khawatir bahwa Menhub bisa ditertawakan mudiker yang ada di sana saat itu. Karena bisa jadi tidak mendapat masukan informasi yang tepat dari bawahannya," tutup dia.
ADVERTISEMENT