Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Habiburokhman soal Baju Brigjen Andi Rian Jadi Sorotan: Masalahnya di Mana?
5 September 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menjadi sorotan warganet terkait dengan pakaian yang dikenakan ketika konferensi pers kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, anggota komisi III Fraksi Gerindra, Habiburokhman tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya harga pakaian bervariasi tergantung tempat yang menjualnya.
"Itu pakaian [Andi Rian] ya, harganya kan bisa macem-macem. Lu beli di Jakarta ya di mal ya mahal ya bisa Rp 7,5 juta. Tapi kalau beli di factory outlet, ya di negara tertentu, itu cuma enggak nyampe 100 euro kok cuma sejutaan gitu. Masalahnya di mana?" kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/9).
Lebih lanjut, Habiburokhman juga mengatakan tidak perlu berlebihan dalam menilai gaya hidup mewah. Menurutnya, pakaian tidak mewakili gaya hidup mewah seseorang.
" [Gaya hidup mewah] Oh enggak lah. Kalau gaya hidup mewah itu ya bawa mobil mewah, kalau soal pakaian ya enggak lah. Jangan lebai juga kita ya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, warganet di media sosial Twitter ramai memperbincangkan pakaian yang dikenakan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi. Warganet menilai pakaian yang digunakannya sangat mewah.
Andi diduga menggunakan kemeja Burberry Long Sleeve Check Stretch Cotton Poplin Shirt berwarna biru tua yang ia gulung hingga sebatas siku.
Dari penelusuran kumparan di website resmi Burberry, kemeja ini dijual seharga USD 490.00 atau jika dikonversikan dengan kurs hari ini sekitar Rp 7,2 juta. Namun harga ini belum termasuk pajak dan biaya pengiriman ke Indonesia.
Sebelumnya, pimpinan komisi III Adies Kadir menyebut banyak anggota Polri yang memamerkan gaya hidup mewah di media sosial. Meski tidak melarang, menurutnya hal tersebut bisa menurunkan kepercayaan masyarakat ke Polri dan berpengaruh kepada citra polisi ke depannya.
ADVERTISEMENT
"Kami tak menghalang-halangi mereka punya mobil banyak, tapi gaya hidup. Tak usah di-upload-upload, diperlihatkan. Sehingga membuat masyarakat nyinyir oh begini Polri padahal tak begitu," kata Adies, saat RDP dengan Kapolri, Rabu (24/8) lalu.