Habiburrokhman: Gerindra Tunjuk Jubir Agar Tak Ada Offside

6 Desember 2019 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Gerindra, Habiburokhman Foto: Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Gerindra, Habiburokhman Foto: Dwi Herlambang Ade Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum Gerindra Prabowo Subianto menunjuk 5 juru bicara partai. Salah satu dari 5 jubir itu adalah anggota DPR dari Fraksi Gerindra Habiburrokhman.
ADVERTISEMENT
Habiburrokhman mengaku baru tahu mendapat tugas baru sebagai jubir, Jumat (6/12) pagi.
"Saya baru pagi tadi dapat infomasi dari Pak Sufmi Dasco Ahmad soal penunjukan saya salah satu di antara jubir khusus," kata Habiburrokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12).
Ia menjelaskan, penunjukan itu adalah hal yang biasa dalam partai politik. Menurut dia, jubir ditunjuk agar tidak ada masalah komunikasi dalam menyampaikan sikap politik Gerindra.
Langkah ini dilakukan juga agar Gerindra tidak melakukan kesalahan yang bisa berujung pada misinterpretasi masyarakat.
"Kalau main bola kan kalau kebanyakan offside kan kita enggak bikin goal nanti. Ke depan ini biar lebih baik saja," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi sambutan saat Rapimnas Partai Gerindra di kediamannya di Hambalang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Legislator dapil DKI Jakarta itu, menyebut, penunjukan jubir untuk menjawab pertanyaan masyarakat. Sebab, banyak masyarakat sering bertanya-tanya apakah pernyataan dari politikus tertentu Gerindra benar-benar mewakili sikap partai atau tidak.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Habiburokhman mengatakan, kini, pernyataan setiap pengurus DPP Gerindra tak serta merta menjadi sikap resmi partai.
"Tentu ya, semua kader, semua pengurus punya hak bicara tetapi tidak otomatis mengatasnamakan partai," sebutnya.
Soal nama Fadli Zon yang kerap vokal namun tak masuk dalam jajaran jubir, Habiburrokhman menjelaskan hal itu merupakan kewenangan Prabowo selaku Ketum Gerindra.
"Saya enggak tahu ya, itu kewenangan bos (Prabowo) saya salah satu yang ditunjuk. Ya saya menjalankan saja. Dan ini, masih bisa ditambah, masih bisa dikurangi. Masih bisa berubah, anytime kalau Pak Prabowo mau," tandasnya.