Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hacker China Bobol Jaringan Kementerian Keuangan AS, Dapat Akses Beberapa Berkas
31 Desember 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jaringan Kementerian Keuangan AS dibobol oleh peretas yang diduga disponsori pemerintah China. Mereka dapat mengakses beberapa stasiun kerja karyawan dan dokumen, yang sifatnya tidak rahasia.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara kementerian, Senin (30/12), pelanggaran ini terjadi melalui penyedia layanan keamanan siber pihak ketiga, BeyondTrust.
Surat yang dikirim oleh Kementerian Keuangan kepada anggota parlemen, dan ditinjau oleh The Guardian, mengungkap bahwa peretas menggunakan kunci digital milik vendor untuk mengakses bagian tertentu dari sistem.
Namun, BeyondTrust telah menonaktifkan layanan yang disusupi, dan hingga saat ini tidak ada bukti bahwa peretas masih memiliki akses ke sistem atau data kementerian.
Pelanggaran ini terjadi di tengah laporan serangan siber lain yang menyasar tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di AS.
Dalam insiden yang dikenal sebagai “Salt Typhoon”, pelaku berhasil menyusup ke panggilan telepon dan pesan teks, termasuk milik anggota parlemen. Serangan ini menuai kecaman dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Sebagai respons, Kementerian Keuangan telah bekerja sama dengan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA), FBI, dan penyelidik independen untuk menyelidiki dampak serangan tersebut.
“Kementerian Keuangan menanggapi semua ancaman dengan sangat serius dan terus memperkuat pertahanan dunia maya kami,” ujar juru bicara kementerian.
Dalam pernyataan resminya, BeyondTrust mengakui insiden keamanan yang melibatkan sejumlah kecil pelanggannya.
Mereka mengaku kunci digital telah diatur ulang dan investigasi lebih lanjut sedang berlangsung.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington membantah keterlibatan dalam serangan tersebut.
“Kami dengan tegas menolak tuduhan tak berdasar dari AS terhadap China,” kata seorang juru bicara, seperti dikutip dari Guardian.