Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kurang dari dua pekan jelang Munas Partai Golkar pada 3-6 Desember 2019, politikus senior Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa membuat kejutan dengan menyatakan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
Deklarasi itu disampaikan Agun di tengah rapat panitia Munas di DPP Golkar, Slipi, Jakbar, Sabtu (23/11). Agun menyatakan mundur dari panitia Munas sekaligus deklarasi maju di Munas.
“Dalam rapat panitia Munas Golkar 2019 tadi siang, di hadapan pimpinan dan anggota panitia Munas, saya menyatakan mundur dari kepanitiaan sekaligus mendeklarasikan diri saya maju sebagai caketum,” ucap Agun Gunandjar.
Rapat panitia Munas itu dipimpin Melky Lala Lena didampingi Adies Kadir, Nurul Arifin, Ibnu Munzir, dan lainnya. Namun Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo tak hadir.
Dalam deklarasinya, Agun menyampaikan tentang prinsip dan filosofi demokrasi yang harus dijalankan dalam Munas apabila ingin dihargai dan didukung anggota dan pemilihnya kelak.
“Pemilu sebagai instrumen demokrasi, asas-asasnya harus dirumuskan dalam materi Munas. Proses dan tahapan pemilihan harus berlangsung secara luber dan jurdil. Langsung di bilik suara Munas, bukan dengan surat dukungan yang sudah disiapkan sebelumnya,” beber Agun.
ADVERTISEMENT
Secara konkret, politikus asal Jabar itu mendorong agar syarat 30 persen dukungan untuk menjadi caketum, tidak disodorkan di awal. Tapi menjadi satu kesatuan sebagai hasil pemungutan suara.
“Ini yang saya maksud, saya optimistis kalau mekanisme luber dilakukan secara langsung di bilik suara. Bukan dengan surat dukungan yang diserahkan. Ini potensi adanya intimidasi dan atau pragmatis,” ucap Agun Gunandjar yakin kantongi 30 persen lebih suara.
Agun mendorong Munas Golkar berlangsung demokratis, tak seperti Munas Golkar di masa-masa lampau yang penuh intrik dan sekadar jadi ajang adu materi daripada adu gagasan dan ide.
“Partai wajib menjalankan proses demokrasi yang benar. Oleh karenanya UU parpol mengatur tentang demokrasi yang wajib dipatuhi melalui AD/ART. AD/ART Partai Golkar sudah mengatur tentang itu semua. Oleh karenannya kita wajib menegakkan aturan itu semua, yg harus diputuskan secara kolektif kolegial,” kata Agun.
ADVERTISEMENT
“Inilah saatnya kita bersikap untuk menegakkan aturan main dalam munas 3-6 Desember 2019. Sikap politik Anda hari ini akan menjadi catatan sejarah Golkar,” pungkas Agun Gunandjar.