Hadapi Ancaman China, Taiwan Pelajari Taktik Perang Ukraina

31 Maret 2022 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bendera Taiwan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Taiwan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-Cheng telah membentuk sebuah tim guna mempelajari tentang taktik peperangan Ukraina. Salah satunya mengenai bagaimana negara tersebut dapat bertahan dari serangan Rusia.
ADVERTISEMENT
“Amerika Serikat (AS) juga ikut andil dalam diskusi tersebut,” ucap Chiu pada Kamis, (31/3/2022), dikutip dari Reuters.
Tak hanya dengan AS, Taipei juga mengajak beberapa negara lain yang memiliki hubungan erat dengan Taiwan ke dalam diskusi itu.
“Terkait taktik peperangan itu tak hanya dibahas dalam pertemuan pertukaran antara Amerika Serikat dan Taiwan, tetapi juga dibahas dengan negara-negara lain yang menjalin kontak rutin dengan Taiwan,” tambah Chiu tanpa memberikan rincian lebih lanjut terkait negara-negara lain yang dimaksud.
Dalam diskusi internal antarnegara itu, topik utama yang dibahas adalah kinerja militer Rusia yang dianggap buruk dan juga pertahanan serta perlawanan Ukraina yang gigih.
Tentara Ukraina berjaga di samping monumen pendiri kota Duke de Richelieu, ditutupi dengan kantong pasir untuk perlindungan di Odessa, Ukraina, 10 Maret 2022. Foto: Alexandros Avramidis/Reuters
“Namun, kami tidak akan membuat pernyataan gegabah. Diskusi internal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat untuk membangun persenjataan dan mempersiapkan perang yang mungkin bisa terjadi,” kata Chiu.
ADVERTISEMENT
Taiwan telah meningkatkan kewaspadaannya sejak serangan militer Rusia ke Ukraina terjadi pada 24 Februari 2022 lalu. Taipei khawatir hal yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina bisa saja terjadi dilakukan oleh China.
Selama dua tahun ini, China telah meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan. China sampai saat ini pun masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya.
Beijing bahkan siap merebut Taiwan dengan cara apa pun termasuk pengerahan kekuatan.
Taiwan sendiri menolak klaim Beijing. Mereka menegaskan sebagai negara berdaulat penuh meski minim pengakuan dunia.