Hadapi Musim Penghujan, Pemprov DKI Siapkan 1.262 Lokasi Pengungsian

29 Oktober 2021 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berada di fasilitas tenda pengungsian saat kegiatan simulasi Kampung Siaga Bencana di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Rabu (2/12/2020).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga berada di fasilitas tenda pengungsian saat kegiatan simulasi Kampung Siaga Bencana di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Rabu (2/12/2020). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI terus bersiap menghadapi musim penghujan, salah satunya dengan menyiapkan lokasi pengungsian apabila terjadi bencana banjir.
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan, pihaknya akan menyediakan 1.262 lokasi pengungsian dengan daya tampung untuk sekitar 105 ribu jiwa.
"Menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian [dengan] daya tampung 105.804 jiwa, dan sarana prasarana pendukung, seperti tenda pengungsi, dapur umum, logistik dan lain sebagainya," ucap Riza kepada wartawan, Jumat (29/10).
Selain itu, Pemprov DKI juga akan mengoptimalkan aplikasi Jakarta Kini (JaKi) sebagai kanal pelaporan masyarakat jika terjadi banjir.
Wakil Gubernur DKI Jakarrta,Ahmad Riza Patria. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Nantinya, JaKi akan menjadi sumber informasi terkait bencana banjir dan juga memberikan peringatan dini bencana dengan bekerja sama Kominfo. Lalu disosialisasikan juga pelayanan telepon darurat bebas pulsa Jakarta siaga 112.
Lebih lanjut, Riza menyebut tiga kunci dalam menghadapi musim penghujan, yaitu dari tahap siaga, tanggap, dan galang.
ADVERTISEMENT
"Kami melakukan adalah revitalisasi waduk dan pompa, program Gerebek Lumpur di lima wilayah kota, pembangunan sumur resapan, drainase vertikal, memasang alat ukur curah hujan di 1.267 Kelurahan. Sehingga kita persis kalau musim hujan seperti apa," tutup Riza.
Sebelumnya, BMKG mengungkapkan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi September hingga November 2021. Sedangkan puncak curah hujan dan potensi rob diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.