Hadapi Society 5.0, Ma’ruf Ingin Riset Teknologi Selaras dengan Prinsip Agama

11 September 2024 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan saat iConASET di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (11/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan saat iConASET di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (11/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menghadapi perkembangan Society 5.0, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menginginkan agar riset perkembangan teknologi tetap selaras dengan ajaran Agama.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya di acara iConASET Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Surabaya, Rabu (11/9).
“Pertama, kembangkan riset dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan zaman dengan tetap menjadikan ajaran agama sebagai fondasi utama,” ujarnya.
Selain itu, inovasi yang dibuat dalam perkembangan teknologi juga harus menjunjung tinggi moral dan etika.
“Inovasi yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan teknologi dan sosial dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral,” tuturnya.
Ia juga berharap agar riset dalam perkembangan teknologi dapat ditemukan jalan usahanya agar dapat membuka peluang lapangan kerja.
“Kedua, bangun peluang kerja sama dengan dunia usaha dalam mengaplikasikan hasil riset sekaligus menyiapkan lulusan dalam memasuki lapangan kerja,” ujarnya.
“Kerja sama ini dapat membuka kesempatan bagi institusi untuk mendapatkan umpan balik langsung dari industri, yang berguna dalam menyempurnakan riset dan kurikulum,” sambungnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan saat iConASET di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (11/9/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
Terakhir, Ma’ruf menginginkan saat mencari sumber dana pengembangan riset, agar dilakukan dengan kreatif.
ADVERTISEMENT
“Ketiga, temukan sumber pendanaan dan pengembangan riset secara kreatif, sehingga penelitian, publikasi, dan inovasi semakin terjaga kontinuitasnya,” ujarnya.
“Manfaatkan keunggulan Society 5.0 untuk meningkatkan daya saing dan kualitas riset yang dihasilkan,” lanjutnya.
Ma’ruf Amin melanjutkan kunjungan kerjanya ke Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (11/9). Di sini, ia sambangi Unusa untuk membuka International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology (iConASET) dengan tajuk “Entering Society 5.0: Applied and Development”.
“Belakangan ini kita sering mendengar istilah Society 5.0, sebuah isu kontemporer yang mengubah interaksi manusia sehari-hari menjadi kian terdigitalisasi,” ujar dia dalam sambutannya.
“Society 5.0 menyajikan teknologi kecerdasan buatan, internet of things, dan big data, yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang lebih efisien dan terintegrasi,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun kembali menyinggung bahwa perkembangan interaksi manusia ini pasti akan memberikan risiko pada beberapa hal, tak terkecuali Agama.
“Konsep ini menjadi faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia. Namun demikian, transformasi ini juga tidak lepas dari risiko yang mungkin muncul, seperti isu keamanan data pribadi dan penyalahgunaan teknologi,” ujarnya.
Maka, menurutnya, penting untuk perguruan tinggi-perguruan tinggi melakukan riset untuk pengembangan teknologi dalam menghadapi Society 5.0.
“Di sini lah pentingnya peran lembaga pendidikan seperti UNUSA, dalam mencetak lulusan dengan pemahaman keagamaan dan akademik yang berkualitas tinggi guna menyelesaikan tantangan dunia modern,” tuturnya.
Namun tak hanya lakukan riset, Ma’ruf berharap perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan pihak pemerintah dan swasta untuk membuat penemuan yang kreatif dan inovatif.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu, kampus juga harus mampu memproyeksikan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pendidikan yang tepat untuk lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun mendatang,” ujar Ma’ruf.
“Perguruan tinggi, sebagai penghasil riset dan penelitian yang kreatif dan inovatif, juga perlu berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga melahirkan generasi berdaya saing,” sambungnya.
Ia pun menutup sambutannya dengan resmi membuka iConASET 2024.
“Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology 2024, saya nyatakan resmi dibuka,” tutupnya.