Hadar Gumay soal Dugaan Kecurangan KPU: Jantung Pemilu Sudah Diduga Kuat Rusak

14 Desember 2022 13:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti Utama Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti Utama Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota KPU RI 2012-2017 Hadar Nafis Gumay geram atas dugaan kecurangan dalam tahapan verifikasi faktual Partai politik peserta Pemilu 2024. Ia menyayangkan adanya dugaan intimidasi dari KPU Pusat ke KPU daerah.
ADVERTISEMENT
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah diskusi daring bertajuk ‘Tolak dan Usut Praktik Kecurangan Pemilu, Bongkar Kejanggalan Verifikasi Faktual Partai Politik!’
“Ini diduga kuat dilakukan atau digarap oleh KPU tingkat pusat justru, jadi ini persoalan besar, jantung dari penyelenggara pemilu kita ini sudah diduga kuat rusak atau detaknya melemah, yang akhirnya ini risiko terhadap kelancaran dan ujungnya nanti kepercayaan kita terhadap proses dan hasil Pemilu itu bisa menjadi berantakan,” kata Gumay seperti dilihat dari Youtube ICW, Rabu (14/12)
Apa yang terjadi saat ini, lanjut Gumay, diduga melalui proses verifikasi faktual KPU daerah yang mendapat intervensi dari KPU pusat bahkan sampai pada level intimidasi.
Lebih jauh, ia lalu memaparkan adanya ancaman yang diduga didapat para anggota KPUD. Ia enggan membuka identitas pelapor tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ditekan, diintimidasi, ditakut-takuti, diancam dan seterusnya. Mereka tidak bisa lagi bicara terbuka padahal ini adalah hal yang sesungguhnya mereka alami,” beber Gumay.
“Kita dengar banyak ancamannya, akan disingkirkan dan seterusnya, akan dikirim ke daerah-daerah pelosok dan seterusnya. Jadi ini gaya-gaya kerja yang menurut saya sangat memprihatinkan dan tidak sesuai dari penyelenggara yang harusnya berpegang pada prinsip-prinsip penyelenggara yang punya value demokrasi yang sangat kuat,” papar Gumay.
Ketua KPU Hasyim Asyari jumpa pers di kantor KPU, Jakarta, Selasa (13/12). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Akibat dari intervensi di KPUD, menurut Gumay, mengganggu kerja dan memecah belah anggota di lapangan. Sebab, sebagian dinilai takut dan mengikuti instruksi intervensi tersebut agar dapat bertahan di KPU. Sementara sebagian lainnya berani bersuara.
“Ada yang memang gagah walaupun belum mau mengeluarkan identitasnya tetapi mau berbagi data cerita dan seterusnya,” ungkap Gumay.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Hasyim Asyari sudah merespons dugaan kecurangan dalam Verifikasi Faktual parpol tersebut. Ia menekankan, KPU memiliki mekanisme pengawasan internal yang akan menindaklanjuti laporan kecurangan serta somasi yang diterima.
"Ada laporan seperti ini nanti kami akan mempersiapkan, menelusuri informasi atau data yang berkembang di media. Tentu kami juga punya kewajiban untuk memastikan situasi yang kemudian muncul di media tersebut," ungkap Hasyim kepada wartawan, Selasa (13/12).