Hadi: Angkatan Siber Penting, Kita Sedang Bangun Kekuatan Bisa Perang Siber

4 September 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyampaikan paparannya di Forum Koordinasi dan Konsultasi Peran Strategis Media Massa Nasional Dalam Rangka Mendukung Pemberitaan yang Positif pada Pilkada Serentak Tahun 2024 Berjalan Kondusif, Aman, dan Lancar. Foto: Alya Zahra/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyampaikan paparannya di Forum Koordinasi dan Konsultasi Peran Strategis Media Massa Nasional Dalam Rangka Mendukung Pemberitaan yang Positif pada Pilkada Serentak Tahun 2024 Berjalan Kondusif, Aman, dan Lancar. Foto: Alya Zahra/Kumparan
ADVERTISEMENT
Pembentukan Angkatan Siber di TNI jadi salah satu pembicaraan di tengah ancaman siber yang semakin kompleks. Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengatakan, kekuatan siber saat ini tidak boleh dipandang sebelah mata.
ADVERTISEMENT
“Angkatan siber ini sangat penting, itu adalah matra yang keempat. Karena saat ini pertahanan dan keamanan tidak hanya itu memerlukan kekuatan seperti pesawat tempur, kapal perang, tank dan sebagainya. Saat ini perang sudah masuk ke ranah-ranah perang perang siber,” ujar Hadi Tjahjanto di Flores Ball Room, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Saat ini, TNI memiliki 3 matra, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Sedangkan, divisi siber berada di bawah satuan dan matra masing-masing.
Hadi menceritakan Indonesia pernah mengalami perang siber bersama negara pendukung Timor Leste. Namun, dia tidak menjelaskan detail perang siber macam apa yang dihadapi saat itu.
“Kita sudah pernah mengalami perang siber, di antaranya pada waktu itu adalah Timor Leste kita perang siber dengan negara yang mendukungnya. Dan pada waktu itu, kita juga masih butuh pengalaman, untuk bisa memenangkan dalam perang siber,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
“Sehingga saat ini, Kementerian Pertahanan sedang membangun kemampuan untuk melakukan perang siber di mana bisa mampu untuk menangkal apabila ada serangan balik," imbuhnya.
Ilustrasi hacker. Foto: Shutterstock
Eks Panglima TNI itu juga meminta kepada media massa selaku penyalur informasi untuk berperan aktif dalam pembentukan angkatan siber ini.
Sebab media memiliki kekuatan dalam membentuk opini dan pikiran di masyarakat.
“Karena apa, perang siber itu, memerlukan media. Media adalah media informasi, untuk membangun opini masyarakat, jadi perang siber itu perang pikiran, kita mempengaruhi pikiran masyarakat untuk melaksanakan kehendak,” ujarnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Agus Subiyanto mengungkapkan Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk mengkaji terkait dibentuknya badan khusus untuk ketahanan siber Indonesia.
“Saya sudah diberi tahu oleh Pak Presiden untuk, kemarin juga dari MPR waktu pidato untuk membuat angkatan siber,” kata Agus kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
ADVERTISEMENT
“Siber itu memang bergantung dengan SDM itu yang saya prioritaskan, rekrutmen dari orang sipil yang memang punya kemampuan IT. Akan kita buat pusat siber di mabes ada di angkatan-angkatan ada pendidikannya ada. Tinggal SDM-nya harus rekrut dari anak-anak yang keluaran SMA atau universitas,” jelas dia.