Hadi Apriliawan.jpg

Hadi Apriliawan, Memajukan Desa Dengan Susu Listrik

12 Mei 2020 19:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Hadi Apriliawan, penggagas mesin pasteurisasi berbasis listrik bernama Latte Electricity. Foto: Youtube/SATU Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
com-Hadi Apriliawan, penggagas mesin pasteurisasi berbasis listrik bernama Latte Electricity. Foto: Youtube/SATU Indonesia
Inovasi bisa datang dari mana saja. Bahkan, tak jarang pula ide cemerlang justru muncul saat tengah berhadapan dengan masalah yang ada di lingkungan kita. Hal ini pun dirasakan oleh Hadi Apriliawan, pemuda asal Banyuwangi yang berhasil membuat inovasi mesin pasteurisasi modern berbasis listrik bernama Latte Electricity.
Meski metode pasteurisasi sebenarnya bukan hal baru lagi, namun inovasi Hadi nyatanya bisa mengantarkan kesejahteraan bagi peternak di Desa Sragi, Banyuwangi, kampung halamannya.

Keprihatinan jadi inovasi

Lahir di lereng Gunung Raung, Kabupaten Banyuwangi, mayoritas penduduk dan keluarga besar Hadi berprofesi sebagai peternak sapi perah. Tumbuh besar sebagai keluarga peternak membuat Hadi mengerti akan masalah yang kerap dialami oleh keluarga dan warga di desanya. Yakni produksi susu sapi yang cepat basi meskipun baru disimpan selama beberapa jam.
Ditambah masih minimnya pemanfaatan teknologi membuat para peternak harus rela produksi susu sapinya dijual dengan harga yang sangat murah. Saat itu, satu liter susu perah hanya dibanderol sekitar Rp 4.000-Rp 5.000 saja bila dijual ke Koperasi Unit Desa (KUD) ataupun perusahaan. Pembayaran juga terkadang harus menunggu hingga seminggu setelah penyetoran susu.
Beranjak dewasa, tekad Hadi untuk mensejahterakan peternak sapi di Desa Sragi pun semakin kuat. Apalagi saat ia mengetahui bahwa orang tuanya mempunyai impian agar kualitas produksi susu sapinya bisa membaik dan tahan lama.
Jalan pun mulai terbuka pada tahun 2007. Saat itu Hadi yang masih mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, berkesempatan untuk mengikuti Program Kreatif Mahasiswa (PKM).
Tentu banyak tantangan yang harus Hadi hadapi demi mewujudkan impian orang tua dan para peternak sapi perah di desanya. Mulai dari harus membaca puluhan jurnal penelitian sebagai referensi hingga bolak-balik berkonsultasi dengan dosen untuk menemukan teknologi mesin yang pas. Sampai akhirnya, ia menemukan sebuah buletin dari Jepang tentang sushi.
Dalam buletin tersebut, ternyata daging ikan sebagai bahan utama sushi disimpan dengan teknologi pasteurisasi kejut listrik bertegangan tinggi agar tidak mudah busuk. Menurut Hadi, bila daging saja bisa diawetkan dengan pasteurisasi, susu yang sama-sama bersifat konduktor atau penghantar listrik harusnya juga bisa.

Inovasi yang sempat diragukan

Ide yang muncul dari buletin Jepang itu pun akhirnya ia konsultasikan dengan dosen pembimbingnya. Namun, disanggah karena hipotesis yang belum terlalu kuat. Benar saja, pada percobaan pertama inovasinya justru mempercepat perkembangbiakan bakteri di dalam susu.
Pantang menyerah, Hadi kembali menyusun formula untuk merangkai mesin pasteurisasi yang pas bersama teman-temannya dari berbagai latar belakang. Seperti mahasiswa teknik elektro, kedokteran, hingga gizi. Percobaan demi percobaan yang dilakukan sejak tahun 2007 itu pun akhirnya membuahkan sebuah prototype alat pasteurisasi plasma keju listrik. Alat itu diberi nama Latte Electricity atau dikenal pula dengan julukan Susu Listrik (Sulis).
Sebagai sebuah alat percontohan, saat itu Sulis hanya mampu menampung 5 liter susu sapi. Itu pun baru mampu memperpanjang masa simpan susu hingga seminggu. Inovasi pun terus disempurnakan hingga akhirnya Hadi berhasil menciptakan dua jenis mesin Sulis berkapasitas 20 liter dan 1,2 ton dengan tegangan 50kV-100kV melalui CV Inovasiana Anak Negeri.
Selain kapasitas yang besar, keunggulan mesin pasteurisasi plasma listrik ciptaan Hadi juga memungkinkan 98 persen bakteri jahat pada susu perah terbunuh, tanpa merusak nutrisinya. Berbeda dengan mesin pasteurisasi termal yang menggunakan panas yang kerap membuat nutrisi di dalam susu berkurang.
com-Hadi Apriliawan di miliknya. Foto: Youtube/SATU Indonesia
Berbekal keberhasilan, Hadi pun kembali ke kampung halaman untuk memperkenalkan inovasi Susu Listrik yang akhirnya membawa perubahan bagi kesejahteraan peternak sapi Banyuwangi dan sekitarnya. Bahkan berkat inovasi tersebut, banyak peternak yang dulu hanya bergantung pada KUD dan perusahaan, beralih menjual susu pasteurisasi dalam kemasan.
Tak ingin cepat berpuas diri, setelah mengembangkan mesin Sulis di bawah payung CV Inovasiana Anak Negeri, pada 2013 Hadi merintis PT MaxZer Solusi Steril dengan alat-alat serta fasilitas uji laboratorium yang lebih lengkap dan modern. Selain memproduksi Sulis, PT MaxZer Solusi Steril juga fokus mengadakan pelatihan pasteurisasi hingga pembuatan produk turunan susu, seperti keju, yoghurt, hingga sabun.
Kerja keras Hadi tidak hanya membawa kesejahteraan bagi keluarga dan warga desanya. Lebih dari itu, inovasinya dalam mengembangkan mesin pasteurisasi Sulis ini juga mengantarkan Hadi sebagai penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU) Indonesia Awards tahun 2015 di bidang teknologi.
Program SATU Indonesia Awards adalah sebuah penghargaan yang telah memasuki tahun kesebelasnya memberikan apresiasi terhadap anak muda yang ikut berkontribusi mensejahterakan dan memajukan masyarakat sekitarnya. Baik di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori lain yaitu kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.
Tak hanya Hadi Apriliawan, kamu pun bisa menjadi anak muda selanjutnya yang membawa perubahan bagi banyak orang. Sudah siap memberikan kontribusi nyata bagi Tanah Air?
Daftarkan diri kamu atau kelompokmu yang sudah ikut berkontribusi membawa perubahan dan manfaat bagi orang lain dalam ajang SATU Indonesia Awards 2020. Pendaftaran sudah dibuka dari 2 Maret hingga 2 Agustus 2020. Klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Astra
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten