Hadi Tjahjanto Minta KSAU Siapkan Alutsista: Modifikasi Cuaca Hadapi Kemarau

5 April 2024 21:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana awan mendung di langit Jakarta, Rabu (21/10/2020). BMKG menyatakan saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik yang bisa menimbulkan kondisi cuaca ekstrem di Indonesia, BMKG pun menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan b Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana awan mendung di langit Jakarta, Rabu (21/10/2020). BMKG menyatakan saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik yang bisa menimbulkan kondisi cuaca ekstrem di Indonesia, BMKG pun menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan b Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, menitipkan tugas penting kepada KSAU Marsekal Mohammad Tonny Harjono, yakni menyiapkan alutsista untuk melakukan modifikasi cuaca.
ADVERTISEMENT
Mengingat sebentar lagi Indonesia akan menghadapi musim kemarau, yang diikuti oleh fenomena La Nina.
"Dan yang paling penting saat ini adalah sebentar lagi bulan April, ini sudah masuk musim kemarau. Untuk khususnya adalah Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur dan sampai dengan bulan September terus akan kemarau diikuti La Nina. La Nina belum selesai, sehingga apa yang kita siapkan, AU segera menyiapkan Alutsista untuk modifikasi cuaca," terang Hadi saat dijumpai usai sertijab KSAU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (5/4).
Musim kemarau di Indonesia diprediksi akan berlangsung pada bulan Juli-Agustus 2024, disusul dengan peningkatan curah hujan. Sehingga modifikasi cuaca di waktu tersebut sangat diperlukan agar tak terjadi kebakaran hutan dan bencana lainnya.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin Pak Tonny punya pengalaman untuk menyiapkan kesiapsiagaan Alutsista dan kemampuan personel," tambahnya.
Fenomena La Nina di Indonesia. Foto: BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terkait dengan awal musim kemarau pada April 2024.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa awal musim kemarau berkaitan erat dengan adanya peralihan angin, dari angin baratan menjadi angin timuran.
"Awal musim kemarau berkaitan erat dengan peralihan angin baratan atau Monsun Asia menjadi angin timuran atau Monsun Australia," ujar Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Jumat (15/3).
Prediksi BMKG mengenai awal musim kemarau pada April 2024, terjadi dimulai pada wilayah NTT, NTB dan Bali.
"BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiring aktifnya Monsun Australia pada April 2024, yang akan dimulai dari wilayah NTT, NTB, dan Bali," ucap Dwikorita.
ADVERTISEMENT
Awal musim kemarau akan berlanjut ke wilayah Jawa dan mendominasi ke seluruh Indonesia mulai Mei hingga Agustus 2024.
"Awal musim kemarau selanjutnya wilayah Jawa, kemudian mendominasi hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2024," ujarnya.