Hadiri Global COVID-19 Summit, Jokowi Sampaikan 3 Masukan ke Joe Biden

23 September 2021 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo beserta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo beserta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri pertemuan Global COVID-19 Summit yang diselenggarakan secara virtual di sela-sela perhelatan UN General Assembly di New York, Amerika Serikat (AS), Rabu (22/9).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin diketahui turut mendampingi Jokowi yang diundang secara pribadi oleh Presiden AS Joe Biden.
Jokowi menyambut baik sejumlah poin yang disampaikan oleh Biden terkait penanganan pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sekitar 1,5 tahun ini. Ia juga menyampaikan 3 hal menanggapi ajakan dari Biden tersebut. Salah satunya menyetujui pembangunan sistem ketahanan kesehatan yang menyeluruh secara global.
"Ajakan dari Presiden AS itu disambut dengan baik oleh Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo. Presiden Indonesia menekankan yang pertama bahwa perlu segera dibangun arsitektur sistem ketahanan kesehatan global yang baru," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Kamis (23/9).
Sebelumnya, Biden sempat menyampaikan sejumlah hal kepada Jokowi dan 3 pemimpin dunia lainnya, salah satunya yakni dengan mempercepat vaksinasi hingga 40% populasi pada tahun ini. Kemudian Biden juga mengajak untuk membangun kesiapan terhadap alat-alat kesehatan. Secara tegas Biden menekankan persiapan harus dibangun untuk memperkuat testing dan testing serta persediaan obat.
ADVERTISEMENT
Poin ketiga yang disampaikan Biden yakni dunia harus segera membangun arsitektur global ketahanan kesehatan yang terkelola dengan baik seperti layaknya IMF yang membantu keuangan negara yang membutuhkan.
Pada poin kedua yang disampaikan Jokowi, ia juga menyetujui poin ketiga Biden tersebut. Bila IMF versi kesehatan bisa dibangun, maka lembaga tersebut diharapkan dapat membantu negara-negara yang sedang mengalami kesulitan di bidang kesehatan.
"Hal kedua yang disampaikan Pak Presiden adalah perlu segera dibangun mekanisme global untuk sumber daya kesehatan yang bisa diakses oleh seluruh negara, terutama negara-negara berkembang bila mereka menghadapi krisis kesehatan," ungkap Budi .
"Sama seperti sistem ketahanan keuangan global yang dibangun dalam mekanisme global dalam bentuk mekanisme IMF yang tata kelolanya sudah jelas, partisipasinya juga sudah jelas dan sudah terbukti bisa menyelamatkan kondisi keuangan baik secara fiskal atau moneter di negara berkembang bila ada masalah bisa dibantu," sambungnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
Terkahir, Jokowi juga menyampaikan agar ke depannya harus ada standar protokol kesehatan yang seragam di seluruh dunia. Hal ini bertujuan untuk mempermudahkan mobilisasi atau pergerakan masyarakat dunia dari suatu negara ke negara lainnya.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan kalau dokumen untuk masuk masing-masing negara dunia berbeda, satu mesti bawa paspor, satu mesti bawa KTP, satu mesti bawa KK, akan sulit sekali kita untuk melakukan perjalanan ke seluruh dunia. Sama seperti protokol kesehatan kita harus standardisasikan agar memudahkan gerakan seluruh orang ke seluruh negara di dunia ini," kata Budi.
Seluruh poin yang disampaikan tersebut menurut Budi merupakan salah satu upaya untuk melancarkan Indonesia yang akan menjadi presiden Group of 20 (G20) di 2022 mendatang. Ini merupakan kali pertamanya Indonesia memegang presidensi semenjak pertemuan ini diselenggarakan sejak 1999.
"Ketiga hal tersebut Bapak Presiden tekankan karena Indonesia akan menjadi presiden G20 tahun depan," pungkas Budi.