Hadiri KTT APEC, Jokowi Dorong Kontribusi Global Berbagi Vaksin COVID-19

17 Juli 2021 3:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat menghadiri APEC Economic Leaders Retreat 2021, melalui konferensi video, Jumat (16/07/2021) malam. Foto: Lukas/BPMI Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat menghadiri APEC Economic Leaders Retreat 2021, melalui konferensi video, Jumat (16/07/2021) malam. Foto: Lukas/BPMI Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (16/7) malam.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tersebut dipimpin Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, selaku Ketua APEC tahun ini. KTT informal itu digagas Selandia Baru untuk membahas penanganan pandemi COVID-19. Biasanya KTT APEC digelar setahun sekali sekitar November.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyatakan pentingnya solidaritas dan kerja sama antarnegara untuk bersama melawan pandemi COVID-19. Jokowi secara khusus menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara APEC untuk memperkecil kesenjangan vaksinasi.
“Dalam kaitan ini, Presiden mengharapkan APEC dapat berkontribusi untuk menutup ketimpangan vaksinasi global, termasuk melalui berbagi dosis lewat COVAX Facility,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangannya di Istana Negara, Jakarta, usai mendampingi Jokowi di pertemuan tersebut. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Seskab Pramono Anung turut mendampingi Jokowi di pertemuan itu.
ADVERTISEMENT
Jokowi mencontohkan kesenjangan vaksinasi melalui data bahwa penyuntikan dosis vaksin di kawasan ASEAN baru mencapai 17,63 persen dari populasi, kawasan Afrika baru 4,3 persen dari populasi. Sementara di kawasan Amerika Utara dan Eropa masing-masing sebesar 77,73 persen dan 76,81 persen dari total populasi.
Petugas kesehatan memberikan dosis Vaksinasi COVID-19 pada Sentra INKINDO DKI Jakarta dan masyarakat sekitar, di One Bellpark Mall, Jakarta Selatan, Selasa (13/7). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Jokowi mengingatkan pertimbangan epidemiologi harus selalu menjadi dasar utama dan bukan pertimbangan pengaruh politik, termasuk dalam isu vaksin ini. Ia sekaligus menyampaikan bahwa APEC harus mendorong peningkatan produksi vaksin global.
“Terdapat beberapa strategi yang harus dilakukan, yaitu diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang, eliminasi hambatan perdagangan terkait bahan baku vaksin, kemudian dukungan terhadap TRIPS waiver untuk mengatasi pandemi, dan alih teknologi vaksin terkini,” ucap Menlu Retno.
Menlu Retno menyebut dalam KTT Informal APEC hadir pula Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan Executive Director of Health Emergencies Programme WHO, Michael Ryan.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya, IMF dan WHO menyebut situasi dunia masih penuh dengan tantangan baik dari sisi kesehatan maupun sisi ekonomi.
“Setelah tahun lalu mengalami pertumbuhan yang minus, maka proyeksi pertumbuhan dunia untuk tahun 2021 diperkirakan enam persen. Namun, pertumbuhan tersebut tentunya akan dipengaruhi situasi pandemi ke depan. Masalah akses vaksin bagi semua negara mendapatkan perhatian dari dua pembicara dan do it together serta time of solidarity ditekankan oleh kedua pembicara tersebut,” jelas Menlu Retno.
Ardi Novriansyah, memakai alat pelindug diri, beristirahat sejenak saat membawa peti jenazah yang meninggal akibat COVID-19 di Bogor, Jawa Barat. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Dalam seminggu terakhir, jumlah kasus COVID-19 di tingkat global meningkat sekitar 15 persen. Dirjen WHO menyampaikan dunia sedang menghadapi peningkatan angka kasus dan kematian dalam 4 minggu terakhir. Beberapa ekonomi APEC bahkan menghadapi kenaikan kasus lebih dari 100 persen.
ADVERTISEMENT
Menlu Retno menuturkan APEC sejauh ini telah menyepakati sejumlah komitmen terkait penanganan pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi, yaitu deklarasi untuk memfasilitasi pergerakan barang esensial di masa pandemi yang dikeluarkan pada 2020.
Sementara pada 2021, APEC mengeluarkan pernyataan bersama untuk memfasilitasi sektor jasa yang mendukung pergerakan barang esensial dan pernyataan bersama untuk mempercepat WTO Trade Facilitation Agreement untuk mendukung kelancaran rantai pasok vaksin COVID-19 dan barang terkait lainnya.
KTT APEC kali ini menghasilkan dokumen Pernyataan Pemimpin Ekonomi APEC: Mengatasi COVID-19 dan Mempercepat Pemulihan Ekonomi.
Hal-hal penting dari dokumen tersebut antara lain kerja sama untuk mendorong akses yang berkeadilan yang merata untuk vaksin COVID-19, pentingnya pembukaan lapangan kerja baru dan pemulihan ekonomi inklusif, reformasi struktural untuk mendukung adaptasi pekerja dan sektor pelaku bisnis termasuk lewat transformasi digital, serta perdagangan, investasi, dan integrasi ekonomi kawasan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT