Hadiri Pameran Seni Melayu, Anies: Kontribusi Melayu Jadi Bahasa Persatuan

26 Oktober 2023 20:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan dalam Pameran Seni Melayu di Galeri Kunstkring Paleis, Jakarta, Kamis (26/10). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan dalam Pameran Seni Melayu di Galeri Kunstkring Paleis, Jakarta, Kamis (26/10). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menegaskan, kontribusi terbesar Melayu adalah dipilihnya Bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia, sekaligus bahasa persatuan dan perekat kebangsaan.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan Anies saat memberikan orasi budaya pada Pameran Seni Melayu di Galeri Kunstkring Paleis, Jakarta, Kamis (26/10).
“Kita sepakat menggunakan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia. Ini adalah kontribusi terbesar Melayu jadi bahasa persatuan dan perekat kebangsaan kita,” kata Anies.
Anies menambahkan, kesepakatan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bukan pekerjaan sepele, tapi merupakan terobosan besar.
“Kemampuan menjadikan bahasa persatuan itu terobosan dahsyat. Dengan begitu perasaan kebersamaan akan mudah terbangun,” ujarnya.
Namun, kata Anies, tantangan kita sekarang adalah bagaimana menjadikan Bahasa Indonesia berkiprah dalam percaturan global.
“Apakah Bahasa Indonesia akan tetap begini saja, tentu tidak. Bahasa harus populer dan menarik dunia, karena digunakan oleh penduduk negara keempat terbesar dunia,” kata Anies.
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pameran Seni Melayu di Galeri Kunstkring Paleis, Jakarta, Kamis (26/10). Foto: Dok. Istimewa
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini menjelaskan jumlah kosakata Bahasa Indonesia 110 ribu. Bandingkan dengan Bahasa Jepang 250 ribu, Jerman 359 ribu, Mandarin 500 ribu, Inggris 1 juta, Arab 12 juta kosakata.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana kita bertanding di tingkat global kalau kosakata kita sekecil ini,” kata Anies.
Untuk itu, ia menawarkan sebuah terobosan agar bahasa lebih mendunia, misalnya mempromosikan bahasa lewat karya seni. Selain itu, memperkaya bahasa dengan menjangkau audiens yang lebih luas.
Di sisi lain, ujarnya, kosakata bahasa harus diperkaya dengan memasukkan bahasa lokal atau daerah. Menurutnya, kekayaan bahasa daerah harus didorong untuk memperluas spektrum dan diksi yang lebih lengkap.
“Kekayaan bahasa daerah harus kita dorong untuk masuk ke dalam Bahasa Indonesia. Kalau nanti kami dapat amanah, kita bisa perkaya Bahasa Indonesia secara lebih jelas dan dahsyat,” ungkap Anies.
(PNS)