Hadirkan Ayah Harun Al Rasyid, Anies Dinilai Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019

13 Desember 2023 12:51 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies bersalaman dengan Pak Didin, Ayah Harun Al Rasyid. Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies bersalaman dengan Pak Didin, Ayah Harun Al Rasyid. Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengamat politik Bawono Kumoro menyoroti gestur capres Anies Baswedan saat debat perdana capres di kantor KPU RI, Selasa (12/12) malam.
ADVERTISEMENT
Dalam momen itu, Anies tampak menghadirkan Didin Wahyudin, ayah dari Harun Al Rasyid (15), korban meninggal dalam unjuk rasa di kantor Bawaslu yang memprotes hasil Pemilu 2019.
Menurut Bawono, cara yang dilakukan Anies tak etis lantaran terkesan menonjolkan penderitaan orang lain untuk bahan kampanye.
"Apabila maksud utama dari Anies ingin menunjukkan diri sebagai calon presiden memiliki concern terhadap persoalan hak asasi manusia cukup untuk disampaikan saja secara verbal apa, contoh kasus mana, tanpa harus turut membawa keluarga korban di panggung debat agar tidak terkesan memanfaatkan kondisi korban untuk agenda politik Pemilu 2024," kata Bawono, Rabu (13/12).
Capres Anies Baswedan menyampaikan visi misi di Debat Capres Perdana Pemilu 2024 di KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kalaupun keberadaan ayah Harun Al-Rasyid dijadikan alat untuk menjatuhkan Prabowo, menurut Bawono, hal itu sudah berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Strategi Anies dengan membawa orang tua almarhum Harun dalam debat kemarin berlebihan," tegas dia.
Sedangkan posisi Prabowo yang disudutkan Anies, dinilai Bawono, lebih kalem karena memberi jawaban secara proporsional tidak berlebih dan lugas dalam bertutur.
"Prabowo juga tentu saja mengungkapkan apa yang menjadi visi-misi rencana ke depan apabila terpilih sebagai presiden," tutur Bawono.
(AI)