Hadirkan Program Pemberdayaan Disabilitas, Kemensos Terima Rekor MURI

1 Desember 2024 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam konferensi pers Hari Disabilitas Internasional, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam konferensi pers Hari Disabilitas Internasional, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
ADVERTISEMENT
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas pemecahan rekor sebagai pencetus program pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
Direktur operasional Muri, Yusuf Ngadri mengatakan MURI tidak sebatas mencatat dan memberikan penghargaan atas rekor yang dipecahkan. MURI juga mencatat karsa, karya, dan prestasi superlatif yang dapat membangkitkan semangat, motivasi, dan menginspirasi bagi semua.
“Kemensos beserta Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) telah berhasil menciptakan peluang usaha dan program pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat berkontribusi aktif dalam memberikan inklusi keuangan ke pada masyarakat luas,” kata Yusuf di Acara Hari Disabilitas Internasional, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (1/12).
“Kami ingin memberikan harga atas prakarsa, dan penyelenggaraan program ini sebagai rekor pemberdayaan penyandang disabilitas pertama," tambah dia.
Yusuf berharap rekor MURI ini dapat menjadi inspirasi untuk masyarakat sehingga semakin banyak program pemberdayaan disabilitas di masa mendatang.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam konferensi pers Hari Disabilitas Internasional, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
Sementara, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, butuh peran besar dari berbagai lapisan masyarakat untuk bisa mewujudkan pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas. Ini bisa dimulai dari perusahaan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Ini kalau semua instansi seperti ini peluangnya akan tambah besar. Mudah-mudahan 2% untuk pemerintah dan BUMN dan 1% untuk swasta itu mudah-mudahan bisa terwujud. Kita perjuangkan bersama-sama," kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan, disabilitas tak cuma butuh tempat untuk berkarya. Mereka juga perlu peningkatan kapasitas dan kemampuan. Pendidikan terhadap penyandang disabilitas juga tidak kalah penting agar tercipta SDM yang unggul.
"Kami juga sudah merintis ini mulai tahun ini untuk bikin semacam loker lah. Bursa kerja, e-loker, namanya sedang kita cari. Ini untuk mempertemukan antara pencari kerja dari teman-teman disabilitas dengan pemberi kerja. Mudah-mudahan itu nanti bisa membantu," ucap dia.