Haedar Nashir: Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Tunjukkan Sikap Kenegarawanan

24 April 2024 0:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat di Fisipol UGM, Selasa (23/4). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat di Fisipol UGM, Selasa (23/4). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud telah menunjukkan sikap kenegarawanan yang konstitusional usai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Pemilu (PHPU) Pilpres 2024
ADVERTISEMENT
"Pak Anies-Muhaimin dan Pak Ganjar-Mahfud kan sudah menyampaikan pernyataan menerima hasil MK sekaligus juga memberikan catatan-catatan kritis yang menunjukkan di satu pihak sikap kenegarawanan yang konstitusional karena MK adalah lembaga yang memutuskan final and binding," kata Haedar ditemui di Fisipol UGM, Selasa (23/4).
Kenegarawanan keempat kontestan pilpres ini juga ditunjukkan dengan pemikiran-pemikirannya yang kritis tentang Indonesia ke depan.
"Baik yang menyangkut sistem hukum yang oleh Pak Mahfud disebut harus benar dalam hal merumuskannya menegakkannya dan juga sikap kita menerima keputusan hukum," katanya.
"Pak Anies juga sebagaimana Pak Ganjar Mahfud memberi catatan kritis tentang masa depan konstitusi kita, yang masih punya harapan karena ada di dissenting opinion tapi lebih dari itu bahwa membangun bangsa dan negara untuk yang baik disambung, yang harus dilakukan perubahan-perubahan ini mendapatkan proses rekonstruksi di depan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Belajar dari pengalaman-pengalaman yang lalu, kata Haedar, bahwa demokrasi pemilu dan membangun sistem hukum memerlukan komitmen yang tinggi dari seluruh pihak dan institusi.
"Agar pasca reformasi itu kita jujur membangun tiga komponen penting berbangsa dan bernegara tadi tentang usaha membawa Indonesia lebih baik," katanya.
Lanjutnya, penting untuk semua penyelenggara negara di eksekutif yudikatif dan legislatif, terkait semua institusi agar terbuka pada proses perubahan kritik sekaligus juga perbaikan.
"Karena sebuah bangsa yang sedang menuju pada kemajuan memang meniscayakan kita mengoreksi kelemahan dan kekurangan. Dan tidak boleh lagi ada pikiran-pikiran yang status quo yang kemudian bangsa ini mengalami stagnan," bebernya.
"Yang terakhir Muhammadiyah sebagai komponen bangsa yang bergerak di bidang pencerdasan, pencerahan keagamaan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam berbagai aspek juga dikehendaki bahwa pertama kita menghargai sikap kenegarawanan keempat tokoh tadi, Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Mahfud, Pak Muhaimin sekaligus juga memberi harapan bagi masa depan bangsa bersama tokoh-tokoh lain untuk bersama-sama membangun Indonesia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Kepada presiden terpilih Prabowo Subianto, Haedar meminta agar aspirasi keempat tokoh ini turut diserap.