Haedar Nashir Bicara Ricuh Pelajar Yogya saat Konvoi Kelulusan: Rawan Gesekan

14 Mei 2024 15:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat di Fisipol UGM, Selasa (23/4). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat di Fisipol UGM, Selasa (23/4). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, angkat bicara terkait ricuh pelajar di Yogyakarta saat konvoi kelulusan. Menurutnya, di usia itu rawan muncul gesekan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Dan itu kadang dipicu dua hal, satu fanatisme sekolah yang tinggi. Yang kedua ada faktor-faktor relasi di luar sekolah yang sering ada geng ada arena-arena konflik gitu ya yang kemudian memperoleh pemicu," kata Haedar di Kota Yogyakarta, Selasa (14/5).
Maka dari itu diperlukan pengawasan seluruh pihak termasuk dari majelis dasar menengah Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
"Muhammadiyah kota Yogya tentu perlu meningkatkan jaringan pengawasan agar setiap sekolah selalu bisa mencegah hal-hal yang kemungkinan terjadi seperti itu," katanya.
Selain itu, seluruh lembaga pendidikan harus lebih meningkatkan pembinaan akhlak karakter serta hal-hal spiritual.
"Karena belakangan ini kan orientasi untuk pengembangan kognisi skill dan persaingan kan sangat tinggi. Sehingga aspek-aspek tang bersifat moral spiritual itu kurang terbina dengan baik," jelasnya.
Sejumlah pelajar melakukan konvoi dengan mengenakan seragam sekolah di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (5/5). Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Selanjutnya tak kalah penting adalah lingkungan sekitar. Menurut Haedar, lingkungan atau ekosistem sosial harus semakin peduli pada anak muda.
ADVERTISEMENT
"Makin peduli pada kaum belia yang sedang bertumbuh menjadi pribadi dewasa. Yang ketika mobilitas sosial orang tua makin tinggi mungkin juga di lembaga-lembaga pendidikan dan publik itu juga semakin mengarah pada mobilitas tinggi itu lalu mereka lupa pada perhatian pada anak muda," katanya.
"Ini harus ada langkah bersama," jelasnya.
Di sisi lain, internal Muhammadiyah juga akan melakukan langkah tindakan yang spesifik.
"Nanti kita lihat kasusnya ke pimpinan daerah Kota Yogya yang membawahi Majelis Dikdasmen. Kami pusat kan tidak bisa langsung turun tangan. Supaya ada tindakan-tindakan yang bersifat preventif maupun kuratif yang lebih tersistem lagi lebih tegas lagi agar hal itu tidak terjadi," ujarnya.