Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Haedar Nashir Serukan Rekonstruksi Kehidupan Bangsa di Tanwir Muhammadiyah
4 Desember 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Muhammadiyah menggelar Tanwir sekaligus Milad ke-112 pada Rabu (4/12). Acara tersebut digelar di Universitas Muhammadiyah, Kupang, NTT.
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto dan beberapa Kabinet Merah Putih hadir dalam acara ini. Prabowo pun sempat memberikan sambutan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan, Muhammadiyah memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan kemakmuran untuk seluruh rakyat Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari kiprah kebangsaannya sejak Muhammadiyah berdiri.
"Dalam poin kelima Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) tahun 1969 ditegaskan, "Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil makmur yang diridai Allah SWT," kata Haedar dalam sambutannya.
Haedar mengatakan, gerakan “kemakmuran untuk semua” menuju “Indonesia berkemakmuran” paralel dengan “Perkhidmatan Kebangsaan” dari Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah tahun 2022 di Surakarta.
ADVERTISEMENT
"Muhammadiyah mengajak dan melibatkan setiap warga negara untuk berkhidmat dalam membangun bangsa dan negara. Agendanya ialah pemajuan demokrasi, peningkatan ekonomi, pengembangan hukum, dan pembangunan kebudayaan," ucap Haedar.
Haedar mengatakan, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia.
Menurutnya, agama Islam menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi.
"Islam yang menggelorakan misi antiperang, antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan, antiketerbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta berbagai kemungkaran yang menghancurkan kehidupan," ucap Haedar.
"Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan kebudayaan umat manusia di muka bumi," tambah dia.
Haedar Nashir Serukan Rekontruksi Kehidupan Bangsa
ADVERTISEMENT
Haedar menuturkan, Muhammadiyah dalam ikhtiar mewujudkan “Indonesia Berkemakmuran” dalam satu kesatuan dengan “Indonesia Berkemajuan” meniscayakan rekonstruksi kehidupan kebangsaan yang bermakna atau reconstruction with meaning.
Rekonstruksi ini kata Haedar, meniscayakan aktualisasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan dimensi lainnya dalam kehidupan kebangsaan.
"Dalam rekonstruksi kehidupan kebangsaan yang bermakna tersebut diperlukan nilai dan faktor strategis yang penting yaitu agama sebagai sumber nilai kemajuan, pendidikan yang mencerahkan, Institusi-institusi yang progresif, keadaban publik, sumber daya manusia yang unggul, serta kepemimpinan profetik di seluruh tingkatan dan lini pemerintahan maupun kehidupan kebangsaan secara keseluruhan," ucap Haedar.
Haedar memberi contoh implementasi gerakan “Indonesia berkemakmuran” diwujudkan dalam praksis Al-Ma’un untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan dhuafa-mustad’afin, kaum yang lemah dan dilemahkan.
ADVERTISEMENT
"Gerakannya terintegrasi dengan seluruh usaha dan amal usaha yang selama ini telah dilakukan Muhammadiyah. Gerakan praksis kemakmuran tersebut meniscayakan kolaborasi dengan berbagai institusi pemerintah, swasta, dan komponen bangsa lainnya guna menghadirkan kemakmuran untuk semua," ucap Haedar.
Lebih jauh, Haedar memastikan Muhammadiyah melalui praksis Al-Ma’un dan seluruh amal usahanya terus berjuang membangun kemajuan masyarakat di berbagai kawasan hingga ke daerah terdepan, terjauh, dan tertinggal.
Selain itu, Haedar menjamin Muhammadiyah termasuk Aisyiyah dan seluruh komponennya memiliki potensi dan modal sangat besar untuk memakmurkan dan memajukan Indonesia.
"Kini yang diperlukan ialah menyatukan dan mengembangkan seluruh potensi, kekuatan, dan akses untuk mendinamisasikan gerakan secara menyeluruh yang melibatkan berbagai komponen dan institusi organisasi," kata Haedar.
ADVERTISEMENT
"Para penggeraknya gigih berjuang memakmurkan bangsa dengan spirit keikhlasan, pengabdian, kesungguhan, kesabaran, dan jiwa ihsan dalam mewujudkan kemakmuran bangsa secara tersistem melalui gerak organisasi yang berkemajuan," tutur dia.